Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah akan melihat perkembangan situasi kasus Covid-19 Omikron dalam melanjutkan atau tidak pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Ia mengatakan apabila kasus meningkat, pembelajaran tatap muka akan ditinjau ulang disesuaikan dengan kondisi setiap daerah.
"Kita akan terus sesuaikan dengan kondisi. Apabila situasi masih terkendali tidak apa 100% PTM. Kan tidak semua daerah. Kita akan lihat beberapa waktu ini terutama memasuki Februari yang diduga akan terjadi lonjakan akan kita sesuaikan terus," ujar Wapres di sela-sela kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Kamis (20/1).
Penerapan PTM, imbuh Wapres, tentu akan diperketat apabila tren kasus Omikron terus meningkat. Saat ini, Wapres menuturkan peraturan PTM belum diubah. Selain itu, Wapres juga menekankan percepatan pemberian vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun.
"Vaksinasi akan terus dilakukan, dipercepat untuk vaksinasi anak-anak," ucap Wapres.
Baca juga: Omikron, Luhut : Jangan ke Luar Negeri Dulu Selama Tiga Pekan ke Depan
Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan kasus Covid-19 varian Omikron mulai meningkat khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Banten. Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Banten, ujar Wapres, merupakan wilayah aglomerasi yang tersambung dengan DKI Jakarta, terutama Tangerang Raya. Karenanya, ia meminta pengetatan penerapan protokol kesehatan.
"Saya minta antisipasi selain penerapan protokol kesehatan juga vaksinasi termasuk sudah mulai penguat (booster)," ucapnya.
Di samping itu, menurut Wapres penerapan aplikasi Peduli Lindungi di tempat dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, perlu diperketat. Hal itu, imbuh Wapres, perlu dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus. Pasalnya apabila terjadi gelombang ketiga seperti negara-negara lain,
akan menyulitkan fasilitas kesehatan terutama rumah sakit.
"Sehingga kita mencegah terjadinya penularan itu. Walaupun tidak mematikan tapi merepotkan pelayanan di rumah sakit," tukasnya. (OL-4)
Politikus Partai Persatuan Pembangunan Hasbiallah Ilyas mendukung pembukaan sekolah tatap muka di zona hijau covid-19.
"Karena memang kita tak ingin sekolah jadi klaster baru sebagaimana di negara-negara lain yang dirasa aman," ungkap Ariza
PEMPROV DKI Jakarta belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dibuka kembali.
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian dan membahasnya dengan lintas SKPD.
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
Menurutnya, jenjang-jenjang yang lebih rendah nantinya akan secara bertahap dibuka setelah ada keputusan yang lebih lanjut.
Motsepe memberi lampu hijau kepada Piala Afrika, yang seharusnya digelar pada 2019, setelah bertemu dengan Presiden Kamerun Paul Biya.
Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan
ADA berapa jumlah klub sepak bola di Eropa? Menurut data Liga Eropa, tercatat ada 1.054 klub di 31 negara Eropa.
"Hari ini ada penambahan 251 kasus konfirmasi positif COVID-19 dan tanpa kematian," kata Dendi Hamdi
”Sebanyak 217 pasien yang kena aturan lockdown sehingga belum bisa pulang meskipun sudah negatif Covid-19,” ujar Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen Budiman, di Jakarta,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved