NasDem Akan Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di Seluruh Indonesia 

Putra Ananda
14/1/2022 22:37
NasDem Akan Buka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di Seluruh Indonesia 
Ilustrasi kekerasan seksual(Ilustrasi)

PARTAI NasDem menganggap bahwa kekerasan seksual bagai fenomena gunung es. Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini mengungkapkan, angka kekerasan seksual yang belum terlapor jumlahnya sangat besar ketimbang yang sudah muncul ke permukaan. 

Menjawab persoalan tersebut, Partai NasDem akan membuka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di seluruh Indonesia. Peluncuran Posko menurut Amel akan dilaksanakan secara simbolis pada tanggal 18 Januari 2022 jam 13.00 WIB, di Kantor DPW Partai NasDem DKI Jakarta. 

“Kita ingin all out dalam upaya penghapusan kekerasan seksual. Masifnya kekerasan seksual yang tidak terlapor tidak bisa dianggap remeh, oleh karenanya kami membuat posko pengaduan kekerasan seksual di seluruh Indonesia. Saat lounching, semua elemen internal partai seluruh indonesia akan ikut serta secara virtual." Kata Amel, sapaan Amelia. 

Anggota DPR periode 2014-2019 itu menjelaskan, Posko Pengaduan Kekerasan Seksual akan ada di setiap Kantor DPW Partai NasDem di masing-masing Provinsi. Program ini lanjut Amel merupakan kerja kolaborasi antara elemen internal seperti badan Advokasi Hukum Partai NasDem (BAHU), Garda Wanita Malahayati (Garnita), DPW seluruh Indonesia, dan dari eksternal ialah Rumah Aman. 

“Ini adalah kerja kolaborasi antara internal dan eksternal Partai NasDem, karena sejatinya untuk memerangi kekerasan seksual harus dilakukan secara bersama-sama. Masyarakat bisa langsung datang ke posko untuk mendapatkan layanan pendampingan hukum, konsultasi, serta layanan recovery mental jangka pendek.” Papar Amel 

Baca juga : Ini Kata Kementerian PPPA soal Tuntutan Hukuman Mati Terdakwa Pelecehan Seksual Herry Wirawan 

Politisi asal Bengkulu tersebut menjamin kerahasiaan data dari setiap pengadu. Jaminan tersebut menurut Amel agar penyintas kekerasan seksual merasa aman untuk mengadukan kasus kekerasan seksual yang telah dialami. 

“Menceritakan kejadian yang traumatis itu perlu kita akui sangat sulit, terlebih stigma negatif akan menjadi cap seumur hidup bagi korban kekerasan seksual. Oleh karenanya kita akan jamin kerahasiaan data dari para pengadu di setiap posko," ujarnya. 

Amel berharap, penyintas kekerasan seksual dapat berani untuk speak up. Karena menurutnya dengan speak up masyarkat akan mengetahui betapa ngerinya angka dan dampak dari kekerasan seksual. 

“Posko Pengaduan Kekerasan Seksual ini diharapkan dapat menjawab problem kekerasan seksual di berbagai daerah. Secara politis juga Partai NasDem konsisten berjuang di DPR.” Pungkas Amel. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya