Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TATA kelola di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kemendikbudristek harus saling bersinergi untuk mendukung pengembangan dan ekosistem riset di perguruan tinggi. Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono mengatakan bahwa dalam upaya membangun ekosistem dan budaya riset nasional, perlu kolaborasi antara lembaga terkait. BRIN sebagai satu-satunya lembaga riset terapan pemerintah harus bisa berkolaborasi dengan seluruh komunitas riset, terutama di perguruan tinggi (PT) dan stakeholders lainnya.
"BRIN bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lain harus dapat membangun budaya riset bangsa dan ekosistem riset nasional dengan mengusahakan ketercukupan SDM periset dan pendukung, fasilitas riset, dana, dan lingkungan riset yang memadai," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (10/1).
Panut menilai dalam upaya membangun dan memperkuat ekosistem riset, kedua lembaga juga perlu fleksibilitas. Bagaimana pun riset dan inovasi tidak bisa berkembang baik bila tidak ada ruang yang bebas bagi para pelakunya. "Fleksibilitas aturan bagi para periset juga penting untuk memberikan ruang gerak dalam pelaksanaan riset untuk menghasilkan berbagai invensi dan inovasi," katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kehadiran BRIN dan berbagai kebijakannya yang menuai pro kontra merupakan tantangan bagi lembaga baru itu. Sesuai Perpres Nomor 33 Tahun 2021, BRIN mengintegrasikan Kemenristek dengan berbagai lembaga riset pemerintah di kementrian dan lembaga pemerintah nonkementrian. BRIN bertugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.
"Lembaga ini mempunyai tantangan yang besar dalam mengemban tugasnya, tetapi jika berhasil akan menjadikan bangsa Indonesia maju dan berdaya saing dengan penguasaan sainstek," tutur Panut.
Bagi Perguruan Tinggi sendiri, tentu sesuai UU No. 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan bahwa penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan salah satunya oleh perguruan tinggi. Ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan dan dikembangkan melalui riset. "Kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan secara konsisten dapat menghasilkan berbagai inovasi," tandasnya.(H-1)
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
PKR Material Karbon Berbasis Biomassa UNRI diharapkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi kemandirian energi Indonesia.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved