Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sowan Ketum PBNU, Menag: Rawat Kerukunan, Bangun Kemitraan Ormas Keagamaan

Mediaindonesia.com
07/1/2022 18:50
Sowan Ketum PBNU, Menag: Rawat Kerukunan, Bangun Kemitraan Ormas Keagamaan
Pemerintah akan mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi.(DOK Kemenag.)

MENTERI Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bersilaturahmi ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta. Kehadiran Menag diterima Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Pertemuan Menag berlangsung hangat di ruang kerja Ketum PBNU. Staf Khusus Menteri Agama Bidang Wibowo Prasetyo, Mohammad Nuruzzaman, dan Abdul Qodir turut hadir mendampingi Yaqut.

“Alhamdulillah, saya barusan sowan ke Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Kami berdiskusi dalam ikhtiar untuk bersinergi dalam merawat kerukunan dan meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan di Indonesia," terang Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

"Saya berkomitmen untuk terus membangun kemitraan konstruktif dengan ormas keagamaan," sambungnya. Menurut Menag, pemerintah akan mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi. Kerukunan dan toleransi masyarakat Indonesia dikagumi berbagai negara. 

Menag mencontohkan Majelis Hukama Al-Muslimin, organisasi independen yang beranggotakan cendekiawan Muslim dari berbagai dunia dan berpusat di Abu Dhabi-Uni Emirat Arab, telah berkunjung untuk menyampaikan keinginannya belajar tentang toleransi masyarakat Indonesia. "Sudah saatnya toleransi Indonesia menjadi barometer masyarakat dunia. Narasi tentang toleransi di Indonesia perlu digaungkan agar dipahami masyarakat dunia," sebut Yaqut.

Baca juga: Peluncuran Situs Bahasa Indonesia Marriott.com

"Upaya ini tidak akan terlepas dari kerja sama dan kontribusi berbagai ormas keagamaan yang selama ini membina langsung masyarakat di kalangan grassroot," ulasnya. Selain dengan PBNU, lanjut Menag, kemitraan akan dibangun dengan ormas-ormas keagamaan lain. Misalnya, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Majelis Ulama Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, Persekutuan Gereje-gereja Indonesia, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, dan ormas keagamaan lainnya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya