Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SEBAGAI bentuk sinergi percepatan vaksinasi covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, sejumlah upaya dilakukan. Salah satunya, Vaksinasi Merdeka Anak Usia 6-11 tahun yang diluncurkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo serentak di 30 Provinsi di Indonesia.
Peluncuran itu dilaksanakan di SDN Mangga Dua Selatan 01 Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (5/1), dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Listyo menargetkan sebanyak 2,6 juta anak usia 6-11 tahun telah divaksinasi sampai akhir Januari 2022 guna mendukung tercapainya target nasional vaksinasi anak sebanyak 26 juta di seluruh Indonesia.
Baca juga: Survei : Masih Banyak Siswa yang Melanggar Protokol Kesehatan
Target vaksinasi tersebut bertujuan mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai dilaksanakan 100% pada pekan ini dan melindungi anak-anak dari keterpaparan covid-19, khususnya varian Omikron, yang perkembangannya cukup cepat.
“Anak-anak kita adalah generasi yang mengisi posisi penting pada 2045 karena pada 2030 kita memiliki potensi 60% masyarakat kita berada di usia produktif. Untuk bisa mempersiapkan SDM unggul, mau tidak mau anak-anak kita harus kita jaga dari risiko terkait munculnya varian baru atau varian-varian yg nanti muncul. Yang kita lakukan salah satunya memberikan kekebalan imunitas dengan vaksin,” kata Kapolri dilansir laman resmi Kemenkes, Kamis (6/1).
Menko Muhajir menambahkan, untuk daerah lain yang belum melaksanakan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun ini, vaksin akan didistribusikan menyeluruh ke berbagai daerah.
"Sehingga dapat target nasional dari Presiden sesegera mungkin tercapai," ujarnya.
Wamenkes Dante mengatakan kegiatan vaksinasi ini perlu segera dilakukan agar anak-anak dapat terproteksi secara maksimal. Apalagi anak-anak dapat berpotensi menjadi carrier yang dapat menimbulkan cluster baru di sekolah maupun dirumahnya.
“Seperti yang diketahui, kejadian covid-19 pada anak di Indonesia cukup rendah, namun menjadi kejadian covid-19 dan kematian akibat paling tinggi pada usia anak di Asia Pasifik, sehingga kita harus melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi ini pada anak-anak," tegasnya.
Sebelumnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas penuh telah dilaksanakan di sebagai sekolah sejak awal pekan ini.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyarankan unsur pendidikan baik guru maupun orangtua murid didorong menjadi unsur Satgas protokol kesehatan 3M di masing-masing daerah.
Satgas ini nantinya diharapkan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 tingkat kabupaten kota masing-masing.
"Demi menjaga kedisiplinan selama proses belajar-mengajar unsur pendidikan baik guru," kata Prof Wiku.
Adapun kondisi kasus di Indonesia yang tengah terkendali menjadi pertimbangan pelaksanaan PTM kapasitas penuh.
Salah satu pertimbangan ialah kondisi kasus bervarian Omikron di Indonesia yang mayoritas masih berasal dari pelaku perjalanan dan transmisi komunikasi telah ditangani dengan perawatan yang dibutuhkan.
"Selain atas pertimbangan tersebut dan berbagai pertimbangan kondisi kasus nasional yang tergolong cukup terkendali, maupun kesiapan unsur pendidikan dan simulasi yang telah dilakukan, maka keputusan PTM dengan kapasitas penuh tetap dijalankan," pungkasnya. (OL-1)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved