Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menkes: Keputusan Vaksin Booster Diumumkan Pertengahan Januari

Andhika Prasetyo
03/1/2022 15:20
Menkes: Keputusan Vaksin Booster Diumumkan Pertengahan Januari
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 kepada pelajar di gedung Taman Budaya, Banda Aceh, Senin (6/12/2021).(ANTARA)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kepastian terkait pemberian vaksin booster atau penguat untuk masyarakat akan disampaikan pada pertengahan Januari mendatang. Saat ini, pemerintah masih menunggu hasil laporan dari riset yang dilakukan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"ITAGI sedang melakukan riset. Semoga bisa selesai 10 Januari nanti," ujar Budi usai mengikuti rapat terbatas terkait evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1).

Salah satu poin yang menjadi pembahasan dalam penelitian adalah terkait dosis dari vaksin yang akan diberikan. Pasalnya, Centers for Disease Control dan US Food and Drug Administration, Amerika Serikat, mengeluarkan kebijakan yang menyebut booster dengan vaksin Moderna bisa dilakukan dengan setengah dosis. Moderna merupakan salah satu yang dipertimbangkan untuk menjadi vaksin booster di Indonesia. 

"Ini tidak terlepas dari kerasnya dosis dari vaksin itu. Kalau memang nanti terbukti tidak memengaruhi efektivitas, kita bisa lakukan booster dengan separuh dosis. Tapi semua ini masih dalam tahap diskusi," jelas mantan direktur utama Bank Mandiri itu.

Baca juga: Cegah Penyebaran Omikron, Pemerintah Akan Percepat Vaksinasi Booster

Saat ini, Budi mengatakan pemerintah sudah mengantongi 113 juta dosis vaksin booster. Adapun, kebutuhan yang diperlukan mencapai 230 juta dosis.

"Jika nanti ITAGI merekomendasikan penggunaan setengah dosis, dengan stok yang ada, seluruh kebutuhan vaksin booster bisa kita penuhi," tandas Menkes.

Pemerintah merencakan untuk memulai vaksinasi penguat pada awal tahun ini. Berbeda dengan vaksinasi utama yang digratiskan oleh pemerintah, vaksin booster nantinya ditanggung secara mandiri alias berbayar, kecuali untuk warga lanjut usia dan tenaga kesehatan. (P-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya