Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Amanatkan Setop Impor Obat Hingga Alkes

Andhika Prasetyo
27/12/2021 14:42
Presiden Amanatkan Setop Impor Obat Hingga Alkes
Ilustrasi(Ist)

PRESIDEN Joko Widodo meminta Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat industri farmasi dan kesehatan di Tanah Air. Kepala negara ingin Indonesia tidak lagi mengimpor bahan baku obat, obat-obatan dan alat kesehatan di masa mendatang.

“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti mengimpor barang-barang itu lagi. Kita produksi sendiri di negara kita,” ujar Jokowi saat meresmikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di Denpasar, Bali, Senin (27/12).

Baca juga: Ini Pentingnya Membaca Label di Kemasan Makanan 

Guna menekan impor bahan baku obat, Erick Thohir mengungkapkan, saat ini, BUMN Indofarma akan fokus dalam pengembangan industri herbal. Indonesia, menurutnya, memiliki sumber daya alam dan kultur yang mumpuni untuk mengembangkan sektor tersebut. 

“Industri herbal sendiri kita punya kekuatan. Kita mempunyai alam dan punya kultur mengenai industri herbal ini. Karena itu Indofarma kita akan fokus pengembangan industri herbal daripada pengobatan,” jelas Erick.

Ia juga mengatakan, sekarang, jajarannya telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan. 

Ekosistem itu, lanjut Erick, akan menjadi kunci karena berjalan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. 

"Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depannya,” tuturnya. 

Kementerian BUMN juga telah berhasil menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC). 

Selain itu, secara bisnis Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang baru dalam industri kesehatan seperti industri vaksin. 

“Karena itu kita coba sekarang bekerja sama dengan berbagai pihak apakah merupakan vaksin mRNA atau protein rekombinan yang hari ini memang masih terus kita jajaki,” lanjutnya. 

Terkait vaksinasi, Erick menjelaskan, pada 13 Desember lalu, telah dimulai uji klinis vaksin produksi Bio Farma. Dengan dimulainya uji klinis tersebut, Erick berharap tahun depan Indonesia mampu memproduksi vaksin secara mandiri. 

“Tentu kita harapkan dengan uji klinis ini kesatu lalu kedua dan ketiga, kita juga bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap memproduksi 77 juta dosis untuk langkah awal yang bisa mulai insyaallah di bulan Juli,” tandasnya.  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya