Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DOKTER spesialis anak Meta Hanindita mengatakan miskonsepsi mengenai stunting masih terjadi di antara para orangtua sehingga pemberian nutrisi pada balita menjadi kurang optimal.
Menurut Meta, orangtua kerap mengaitkan stunting dengan faktor keturunan, misalnya apabila orangtua memiliki tinggi badan yang tidak ideal maka anaknya pun demikian. Padahal, kata Meta, hal tersebut justru keliru.
Selain itu, ia mengatakan masih banyak orangtua yang belum menerapkan praktik pemberian makanan pada balita dengan tepat.
Baca juga: Dirjen Yankes Abdul Kadir : Cegah Stunting Tanggung Jawab Bersama
"Sebagai contoh, saat memberikan MPASI (makanan pendamping ASI) masih ada yang memakai menu tunggal untuk anak di atas dua tahun. Mereka berpikir, 'Oh di atas 2 tahun ini makannya lebih bebas', tapi kemudian sebebas-bebasnya itu tidak memperhitungkan seberapa banyak protein hewaninya, seberapa banyak sumber lemak, dan sebagainya," kata Meta saat bincang-bincang virtual, Rabu (22/12).
Ia mengatakan para orangtua kerap menganggap enteng menu makanan balita di atas dua tahun. Padahal, tambah Meta, periode setelah 1.000 hari pertama pada pertumbuhan anak juga termasuk periode yang penting.
"Walaupun memang 1.000 hari pertama termasuk periode kritis, tapi periode setelahnya, 2 hingga 5 tahun masih periode pertumbuhan dan perkembangan anak yang pesat," tutur dokter yang menjadi anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Oleh sebab itu, kemungkinan stunting masih dapat terjadi pada balita hingga usia 5 tahun, meski angka persentase kasus stunting pada periode tersebut tidak setinggi bila dibandingkan dengan periode 1.000 hari pertama.
Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka stunting di Indonesia masih berada pada kisaran 30,8%, artinya 1 dari 3 balita di Indonesia masih mengalami stunting.
"Itu adalah angka yang cukup tinggi. Makanya, Pak Presiden Jokowi juga memerintahkan percepatan penurunan angka stunting hingga 14%," ungkap Meta.
Stunting merupakan salah satu kondisi kekurangan nutrisi berkepanjangan sehingga menyebabkan balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang.
Kondisi stunting diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.
"Stunting dampaknya banyak, mulai dari menurunnya daya tahan tubuh, menurunnya IQ, menurunnya kapasitas pendidikan dan pekerjaan, sampai dengan meningkatkan berbagai risiko penyakit saat dewasa," kata Meta.
Kekurangan nutrisi berkepanjangan biasanya berhubungan dengan faktor sosial ekonomi yang rendah.
Menurut Meta, faktor stunting tidak berhenti pada sosial ekonomi saja, melainkan juga faktor edukasi praktik pemberian makanan yang benar juga masih rendah di kalangan masyarakat.
Terkait faktor sosial ekonomi, Meta menegaskan pemberian makanan yang ideal pada balita tidak harus terpaku pada menu-menu yang mahal dan tidak terjangkau, seperti ikan salmon, extra virgin oil, dan lainnya.
"Gunakan saja apa yang ada. Sebagai contoh, ada penelitian yang menunjukkan konsumsi 1 butir telur 1 hari secara rutin, itu bisa menurunkan risiko stunting. Tidak perlu mahal. WHO sendiri bilang prinsipnya adalah locally available and affordable, yang tersedia secara lokal dengan harga terjangkau," pungkasnya. (Ant/OL-1)
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Perkembangan otak bayi dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan pola makan, gaya hidup, dan stimulasi yang diberikan selama masa kehamilan
Pola makan sehat berperan penting dalam mendukung pemulihan pasien kemoterapi. Temukan 7 jenis makanan terbaik berikut.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Penyakit maag kini banyak menyerang anak muda. Simak 5 kebiasaan makan penyebab maag kronis dan tips jaga kesehatan lambung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved