Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sinergitas Pusat-Pemda untuk Tekan Omicron

Siti Retno Wulandari
20/12/2021 23:01
Sinergitas Pusat-Pemda untuk Tekan Omicron
Pakar Komunikasi Gun Gun Heryanto (kiri) dan Guru Besar Spesialis Penyakit Dalam UI Ari Fahrial Syam (kanan) di acara UKW Media Indonesia(MI/Siti Retno Wulandari)

LINIMASA media sosial kini marak diisi dengan pemandangan liburan dari masyarakat. Pun berseliweran pemandangan bandara yang ramai hingga tak ada lagi pembatasan jarak 2 meter. Padahal di sisi lain, Indonesia sudah mengumumkan penemuan varian baru virus korona yakni Omicron pada tiga orang. Hal ini seharusnya menjadi perhatian dan bahan evaluasi menjelang adanya libur natal dan tahun baru, apakah akan tetap pada kebijakan tak ada penerapan PPKM atau diterapkan PPKM level tertentu.

Guru Besar Spesialis Penyakit Dalam Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan pemerintah harus berkaca dari pengalaman buruk di bulan Juni dan Juli tahun ini ketika Indonesia dihantam varian Delta. Ia mengusulkan ada ketegasan dari pemerintah untuk mengunci kerumunan. Jangan menarik ulur kebijakan sehingga menimbulkan keinginan berlibur dan berkumpul oleh masyarakat.

“Kasus yang ditemukan ini kan tergolongnya transmisi lokal, karena itu saya menyarankan pemerintah untuk melakukan penguncian, tak ada perayaan dan kerumunan. Karena akan menjadi potensi gelombang ketiga jika tetap ada kerumunan. Beberapa Pemerintah Daerah sudah lugas meniadakan pesta tahun baru, pemerintah pusat harus demikian,” ujar Ari dalam konferensi pers terkait perkembangan Omicron di Indonesia pada Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Media Indonesia, Senin (20/12).

Baca juga: Ada Varian Omikron, Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Indonesia Dipertimbangkan Jadi 14 Hari

Perlunya keserasian kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga disenggol oleh Pakar Komunikasi Gun Gun Heryanto, hal ini guna menjaga kepercayaan public tetap tinggi terhadap berbagai informasi terkait pandemi. Gun Gun melihat jaringan komunikasi pada birokrasi pusat dan daerah mulai kendur. Padahal kunci kesuksesan penanganan covid-19 ada pada komunikasi pusat dan daerah yang saling bahu membahu.

“Jangan sampai narasi yang disampaikan hari ini berbeda dengan esok. Narasi harus sama, baik pusat maupun daerah sehingga tidak menyulitkan pemerintah dalam menangani pandemi. Pemerintah juga bisa memberdayakan komunitas agar setiap informasi bisa tersampaikan secara jelas dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucap Gun Gun.

Komunikasi yang lugas dan jelas menjadi salah satu kunci kesuksesan penanganan pandemi di Indonesia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya