Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ada Varian Omikron, Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Indonesia Dipertimbangkan Jadi 14 Hari 

Insi Nantika Jelita
20/12/2021 21:19
Ada Varian Omikron, Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Indonesia Dipertimbangkan Jadi 14 Hari 
Penumpang berjalan di depan terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta(Antara/Fauzan)

PEMERINTAH mempertimbangkan untuk memperpanjang masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri hingga 14 hari jika penyebaran varian Covid-19 Omikron semakin masif di Indonesia. Saat ini, waktu karantina di Tanah Air selama 10 hari. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri karena penularan Omikron dianggap sudah semakin ganas. 

"Kami memutuskan pada rapat tadi, pemerintah sangat mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omikron semakin meluas," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12). 

Untuk mengantisipasi melonjaknya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang tiba di Indonesia, pemerintah juga akan menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada. 

Baca juga : Cegah Penyebaran Varian Omikron, Pemerintah Harus Tegas Batasi Kegiatan Masyarakat

"Jadi, kami memohon kita semua menahan diri (ke luar negeri). Jangan mengulangi pada masa yang mencekam di Juli lalu," pinta Luhut. 

Pemerintah juga menyiapkan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi PPLN yang akan pulang ke Tanah Air. 

"Semua rakyat harus kerja sama. Kita harus menunjukkan Indonesia bekerja keras sebagai tim," pungkasnya. 

Hari ini, Indonesia telah melawati 157 hari sejak puncak kasus varian Covid-19 Delta yang lalu. Selain itu, sambung Luhut, kasus aktif dan perawatan pasien di rumah sakit Jawa-Bali dikatakan terus menunjukkan tren penurunan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya