Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Cegah Penyebaran Varian Omikron, Pemerintah Harus Tegas Batasi Kegiatan Masyarakat

Andhika Prasetyo/Gana Buana/Andhika Prasetyo
20/12/2021 20:26
Cegah Penyebaran Varian Omikron, Pemerintah Harus Tegas Batasi Kegiatan Masyarakat
Suasana terminal kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Pemerintah mengetatkan pintu masuk RI antisipasi penyebaran Omikron(Antara.Fauzan)

GURU Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mendesak pemerintah untuk kembali menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat, terutama menjelang periode libur Natal dan tahun baru (Nataru). Langkah tersebut mesti dilakukan demi mencegah terjadinya penyebaran varian baru covid-19 yakni Omikron secara luas di masyarakat. 

“Pemerintah harus tegas. Jangan sampai longgar sedikit saja. Kalau Nataru ini kita lepas, gelombang ketiga pasti akan terjadi. Sebaliknya, kalau kita kunci, ancaman ini bisa kita cegah,” ujar Ari di Kantor Media Indonesia, Jakarta, Senin (20/12). 

Ia juga mendorong pemerintah pusat dan seluruh daerah dapat bekerja secara kompak dalam mengeluarkan aturan terkait pembatasan aktivitas. Jangan sampai, ada satu wilayah menerapkan regulasi ketat tetapi wilayah lain tetap mengadakan agenda-agenda yang memicu kerumunan massa. 

“Saya melihat beberapa daerah sudah merilis pengumuman bahwa tidak akan ada acara malam tahun baru. Bahkan, Puncak juga ditutup. Ini harus disambut juga oleh daerah-daerah lain. Jangan sampai nanti masyarakat jalan-jalan, mencari tempat yang ada perayaan tahun baru,” jelasnya. 

Pria kelahiran Jakarta itu berharap pemerintah bisa bertindak cepat untuk menutup kemungkinan-kemungkinan yang bisa menjadi pemicu tersebarnya varian Omikron. Pasalnya, sebagaimana diketahui, varian baru itu telah terdeteksi di Tanah Air. 

Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa saat ini ada tiga kasus Omicron yang tengah ditangani. 

“Transmisi lokal sudah terjadi. Kasus pertama yang terdeteksi ada pada seorang pekerja di Wisma Atlet. Artinya, sudah terjadi transmisi lokal. Ada kasus yang sempat lolos,” ucapnya. 

Baca juga : Varian Covid-19 Omikron : Pemerintah Larang Warga Negara Inggris, Denmark, dan Norwegia Masuk RI 

Kendati demikian, Ari melihat upaya pemerintah sejauh ini sudah sangat baik dalam menghalau masuknya Omikron. Pemerintah sudah memiliki kesiapan matang, tidak seperti saat menghadapi varian Delta pada awal tahun ini. 

Fasilitas-fasilitas Kesehatan sudah dilengkapi dengan sarana pendukung. Kapasitas tempat tidur juga jauh lebih besar. Yang tidak kalah penting, pelaksanaan vaksinasi covid-19 berjalan dengan cepat dan lancar. 

“Bisa saja Omikron sudah masuk tetapi karena sudah banyak masyarakat yang divaksinasi, gejala tidak muncul, di rumah sakit juga tidak terjadi lonjakan. Artinya, kita mampu menangani ini dengan baik karena kita punya kesiapan sejak awal,” tandasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, pakar komunikasi politik Gun-Gun Heryanto mengatakan pemerintah, dalam menghadapi Omicron, harus lebih tegas. 

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan jangan berubah-ubah hingga akhirnya membuat penduduk bingung. 

Sebagaimana diketahui, pada awalnya, pemerintah telah mengumumkan akan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada periode Nataru. Namun, melihat kondisi yang semakin membaik, rencana tersebut dibatalkan. Ketika sekarang masuk Omikron, wacana itu muncul kembali. 

“Jika narasi kebijakan cepat berubah, akan muncul ketidakpercayaan di masyarakat. Padahal, kepercayaan itu yang sangat dibutuhkan sekarang,” tuturnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya