Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk vaksinasi covid-19 anak usia 6-11 tahun per 16 Desember 2021.
"Ada beberapa perubahan terkait dengan beberapa penemuan atau hasil diskusi dengan banyak pihak. Dari rekomendasi sebelumnya, yaitu pada November, pemutakhiran 16 Desember ini ada beberapa perubahan," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, saat konferensi pers virtual, Jumat (17/12).
Saat ini, IDAI merekomendasikan anak dengan penyakit kormobid seperti kondisi kronis yang stabil boleh diberikan imunisasi setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawatnya.
Baca juga: Jika tidak Demam Usai Vaksinasi Covid-19, Anak tidak Perlu Diberi Paracetamol
Menurut IDAI, mereka mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi jika terinfeksi covid-19.
"Di lapangan itu, anak-anak dengan kondisi yang kronis sering kali ditolak, tapi IDAI justru menguatkan bahwa anak-anak dengan kronis tapi stabil, misalnya penyakit jantung bawaan tapi dia kondisinya stabil, diabetes melitus tapi gula darahnya terkontrol, atau kondisi autoiumun terkontrol, yang seperti ini justru harus mendapatkan vaksinasi karena kalau mereka kena covid-19 risikonya lebih tinggi," terang Piprim.
Selain itu, anak yang telah sembuh dari covid-19, termasuk yang mengalami long covid-19 perlu mendapatkan vaksinasi covid-19.
Namun, pada anak yang menderita covid-19 derajat berat atau MIS-C (Multi System Inflammantory Syndrome in Children), pemberian vaksinasi covid-19 ditunda 3 bulan, sementara pada derajat ringan hingga sedang dapat ditunda selama 1 bulan.
IDAI juga merekomendasikan anak dengan kebutuhan khusus, anak dengan gangguan perkembangan dan perilaku, dan anak di panti asuhan/perlindungan perlu mendapat vaksinasi covid-19 melalui pendekatan khusus untuk pelaksanaannya.
Terakhir, jika sebelumnya jarak pemberian vaksin covid-19 dengan vaksin lainnya minimal 4 minggu, kini IDAI merekomendasikan minimal 2 minggu.
"Karena, vaksin covid-19 seperti Sinovac, Coronavac, atau vaksin biofarma, termasuk vaksin mati maka tidak masalah dengan jarak 2 minggu," kata Piprim.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof Hartono Gunardi mengatakan program vaksinasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebaiknya dilakukan terlebih dahulu. Namun, apabila sekolah telah mendatangkan vaksin covid-19, tidak masalah anak diberikan vaksin covid-19 terlebih dahulu dan setelah 2 minggu kemudian dilakukan imunisasi BIAS.
"Atau kalau misalnya di daerah yang masih menunggu vaksin covid-19-nya datang, silakan imunisasi BIAS terlebih dahulu, baru setelah itu diberikan vaksinasi covid-19," sambung Hartono.
Piprim menegaskan imunisasi kejar juga sangat penting dilakukan karena dapat mencegah penyakit-penyakit yang lebih berbahaya, terutama apabila penurunan cakupan vaksinasi berada di bawah 60% dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) timbul kembali.
"Difteri contohnya, dari 30.000 kasus yang terkena difteri yang meninggal 3.000, jadi sekitar 10% case fatality rate-nya,
sedangkan covid-19 ini hanya 1%," ujarnya.
Sementara itu, IDAI juga menggarisbawahi beberapa penyakit yang memerlukan perhatian khusus sebelum anak melakukan vaksinasi covid-19 dengan catatan pertimbangan dari dokter terlebih dahulu dan imunisasi dilakukan di rumah sakit, di antaranya:
Sementara berikut ini sejumlah kontraindikasi atau kondisi yang dilarang untuk diberikan vaksinasi covid-19 pada anak:
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Kami berharap tidak banyak tenaga kesehatan yang terjangkit vaksin covid-19,
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Persetujuan izin edar telah dirilis BPOM pada 9 Desember 2023 lalu.
Ke-19 pasien tersebut hanya bergejala ringan dan melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.
Upaya pemulihan ekonomi akan bergantung pada seberapa besar keberhasilan pemerintah menangani masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh virus korona.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved