Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NEGARA-negara kaya mungkin mulai menimbun lagi vaksin COVID-19, mengancam pasokan global saat mereka berupaya menopang persediaan vaksin untuk memerangi varian Omicron, kata pejabat senior Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (9/12).
Peringatan dari Direktur Imunisasi WHO, Kate O'Brien, muncul saat pasokan untuk program berbagi vaksin COVAX yang dipimpin WHO dan GAVI meningkat dalam beberapa bulan belakangan.
Limpahan itu berkat donasi dari negara-negara kaya dan setelah India melonggarkan pembatasan ekspor vaksin. Langkah New Delhi memungkinkan Serum Institute of India melanjutkan pengiriman vaksin AstraZeneca yang diproduksi olehnya, terutama untuk COVAX.
"Kita harus memastikan bahwa (pengiriman yang lebih banyak) terus berjalan. Saat kita menghadapi Omicron apa pun yang bakal terjadi, ada risiko bahwa pasokan global akan balik lagi ke negara-negara berpenghasilan tinggi yang menimbun vaksin" sebab mereka berupaya untuk melindungi kemampuannya untuk memvaksin warga," kata dia.
Sebelumnya O'Brien mengatakan masalah utama bagi COVAX adalah negara-negara kaya yang menyumbangkan vaksin COVID-19 dengan tanggal hampir kedaluwarsa, seraya mencatat bahwa tingkat pemborosan juga tinggi di sejumlah negara-negara kaya.
Melalui program COVAX sebanyak 610 juta dosis vaksin telah tersalurkan ke 144 negara atau wilayah sejak Februari, menurut laman GAVI. (OL-8)
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Kami berharap tidak banyak tenaga kesehatan yang terjangkit vaksin covid-19,
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Persetujuan izin edar telah dirilis BPOM pada 9 Desember 2023 lalu.
Ke-19 pasien tersebut hanya bergejala ringan dan melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.
Upaya pemulihan ekonomi akan bergantung pada seberapa besar keberhasilan pemerintah menangani masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh virus korona.
"Kami membutuhkan sekitar 7 miliar dolar AS (Rp98,3 triliun) untuk mengirim cukup vaksin ke negara-negara ini hingga akhir 2021,"
"Tidak ada negara yang istimewa dan harus menyerobot antrean untuk memvaksinasi semua penduduk mereka, sementara beberapa (negara) tetap tidak memiliki pasokan vaksin,"
COVAX merupakan program WHO untuk mempercepat penemuan vaksin covid-19 dan mendistribusikan hasilnya secara setara ke negara-negara dunia.
Diketahui, Covax akan mengirimkan dua miliar dosis vaksin ke negara anggota hingga akhir tahun. Sehingga, terjadi pemerataan distribusi vaksin antara negara kaya dan miskin.
Kolombia menjadi negara pertama di Amerika yang menerima pengiriman vaksin covid-19 melalui program COVAX yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Vaksinasi itu dimulai dari Ghana dan Pantai Gading kemudian diikuti dengan pengiriman ke 18 negara lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved