Bertemu Gubernur Viktor Laiskodat, Tanoto Foundation Dukung Upaya Penurunan Stunting di NTT

Mediaindonesia.com
08/12/2021 07:00
Bertemu Gubernur Viktor Laiskodat, Tanoto Foundation Dukung Upaya Penurunan Stunting di NTT
(DOK TANOTO FOUNDATION)

Anak-anak penerima bantuan program pemulihan pasca bencana Siklon Tropis Seroja melalui Program Paket Anak Sigap dan Layanan Dukungan Psikososial dari Tanoto Foundation.


PROGRAM Pemulihan Pasca Bencana Siklon Tropis Seroja melalui Program Paket Anak Sigap dan Layanan Dukungan Psikososial yang telah dilaksanakan oleh Tanoto Foundation, telah berakhir.  Pihak Tanoto Foundatioan berkesempatan beraudiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (6/12/2021) untuk menyerahkan laporan akhir program. Program ini telah berlangsung sejak Juni 2021.

Pada kesempatan tersebut, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry mengungkapkan rencana Tanoto Foundation tahun 2022 untuk terlibat dalam mengatasi masalah stunting di NTT.

Gubernur Viktor memberikan apresiasi yang tinggi terhadap karya sosial yang telah dilakukan oleh Tanoto Foundation. Gubernur juga menyambut positif keinginan Tanoto Foundation untuk terlibat dalam pengentasan stunting.

“Kerja bantu orang tak perlu minta restu. Itu kerja nyata. Terima kasih untuk tawarannya. Dalam mengatasi stunting, semangat konvergensi itu penting. Walaupun angka stunting kita sudah turun dari angka 40-an persen saat kami mulai memimpin (September 2018) menjadi 20,9% saat ini. Namun angka tersebut masih cukup tinggi. Masih ada sekitar 80.909 anak stunting sampai hari ini (di NTT) yang butuh perhatian semua pemangku kepentingan,” jelas Gubernur Viktor.

Baca Juga: Perum Bulog Salurkan Lagi Beras Fortivit Tekan Stunting di NTT

Gubernur Viktor mengungkapkan bahwa masalah stunting perlu mendapat perhatian dari berbagi pihak. Pertama tentu pemerintah. Kedua lembaga-lembaga agama, lembaga pendidikan, LSM, para pengusaha dan pihak-pihak lainnya.

“Semua berkolaborasi. Kita harus siapkan pemahaman sejak remaja puteri. Kita mesti bentuk perilaku dan mindset mereka sejak dini. Sehingga saat mengandung, mereka sadar akan pentingnya makan-makanan bergizi, tak perlu dipaksa atau diatur lagi,” jelasnya. 

Lebih lanjut Gubernur mengungkapkan pengentasan masalah stunting berhubungan dengan visi untuk membentuk generasi unggul di tahun 2045, apalagi jika mengingat di NTT punya banyak sumber makanan yang bergizi.

“Saya ajak Tanoto Foundation untuk terlibat dalam menghasilkan makanan tambahan untuk stunting dari pangan lokal. Kita punya kelor terbaik di dunia, umbi-umbian yang bergizi, ikan dan rumput laut yang terbaik. Kalau semua ini bisa diolah untuk jadi makanan tambahan untuk stunting, tentu ini juga akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” jelas Gubernur Viktor.

Pada saat berbicang dengan Gubernur Viktor, Eddy Henry juga menjelaskan dua program yang telah dijalankan oleh Tanoto Foundation. Yakni Program Paket Anak Sigap di Kelurahan Naioni dan Penfui Timur serta Layanan Dukungan Psikososial di Kelurahan Naibonat dan Desa Noelbaki. Sasaran program dan layanan ini adalah untuk anak usia 0-6 tahun dan orangtua.

“Dari hasil pendampingan dan pengamatan tim kami, kami memberikan beberapa rekomendasi di antaranya perlunya penguatan program edukasi pengasuhan bagi orangtua yang miliki anak usia 0-6 tahun, penyediaan satuan pendidikan yang berkualitas untuk anak usia dini di desa atau kelurahan, penguatan kapasitas guru dan fasilitator pendamping anak dan orangtua, penguatan strategi dan kurikulum kegiatan untuk anak usia dini, serta pelibatan berbagai pihak baik itu pemerintah, swasta, lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan,” jelas Eddy.

Selanjutnya Eddy mengungkapkan pada 2022, Tanoto Foundation berkeinginan untuk terlibat dalam mengatasi persoalan stunting di NTT. “Kita akan bekerja sama dengan UNICEF untuk hal ini. Kita akan mulai pendampingan dari remaja puteri,” pungkas Eddy.

Untuk diketahui, Tanoto Foundation merupakan sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981 atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Staf Khusus Gubernur Stef Bria Seran dan Anwar Pua Geno, Government relationship Tanoto Foundation, Adhitya Priambodo , ECED Program Specialist, Arnoldus Paut, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak NTT serta Kepala BPBD NTT. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya