Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ASAP dan debu vulkanik dari letusan gunung berapi, salah satunya Gunung Semeru yang terletak di Lumajang dan Malang, Jawa Timur, bisa memunculkan penyakit, salah satunya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan risiko penyakit lainnya juga bisa muncul misalnya infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkhitis, alergi, radang atau pada mata dan kulit, dan gangguan saluran pencernaan.
"Perlu diwaspadai perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai makan obat," kata dia dalam pesan elektronik, Minggu (4/12).
Baca juga: Korban Tewas Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 22 Orang
Selain itu, menurut Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, bukan tidak mungkin awan panas dapat terinhalasi ke dalam paru yang disebut trauma inhalasi.
"Mungkin perlu tindakan bronkoskopi. Selain itu juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka, dan sebagainya," ujar dia.
Lebih lanjut, Tjandra menyarankan langkah pencegahan demi mencegah penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi ini, yakni menghindari keluar rumah atau lokasi pengungsian bila tidak sangat diperlukan, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah terdampak asap dan debu vulkanik.
Tetapi, bila terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker.
Selanjutnya, tutuplah sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu, cuci bersih semua makanan, buah, dan sayur.
Masyarakat diminta segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak nafas,serta iritasi pada mata dan kulit.
"Bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi," pesan Tjandra.
Terakhir, pastikan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian. (Ant/OL-1)
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu menurun setelah sempat mengalami lonjakan kegempaan hingga 270 kali pada awal Juni lalu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai meninjau lokasi di Lumajang mengatakan untuk menuntaskan perbaikan selama tiga bulan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau perbaikan tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Kabupaten Lumajang, yang rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Lokasi ini sangat terkenal, tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kisah-kisah romantis dan mistis yang melekat padanya.
GUNUNG tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, kembali memuntahkan abu vulkanis dalam tiga kali erupsi pada Selasa (6/5) pagi ini.
"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl),"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved