Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PEMERINTAH lintas kementerian/lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus melakukan identifikasi secara berkelanjutan terkait isu strategis penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).
Pembahasan terkait isu disabilitas dan lansia melibatkan Kemensos, Kemenkes, Kemendikbudristek, Kemenag, Kemenpora, Kemendes PDTT, KPPPA, BKKBN, dan BNPB.
Asisten Deputi Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia Kemenko PMK Ponco Respati Nugroho menyatakan bahwa isu strategis disabilitas dan lansia merupakan salah satu program prioritas di lingkungan Kemenko PMK.
"Di antara isu-isu strategis Kemenko PMK terkait disabilitas dan lansia, keduanya meliputi koordinasi implementasi Rencana Induk Penyandang Disabilitas dan Implementasi Strategi Nasional Kelanjutusiaan, pendataan dan sistem pelayanan, hal-hal terkait pelayanan terhadap disabilitas dan lansia, serta perlindungan sosial dan jaminan bantuan sosial," kata Ponco dalam keterangannya, Jumat (3/12).
Baca juga: Mensos Beri Perlidungan Anak Disabilitas Korban Kekerasan di Balai Kemensos
Menurut Ponco, ada dua hal yang setidaknya menjadikan isu disabilitas dan lansia terutama menyangkut perlindungan sosial sangat penting. Yaitu individu penyandang disabilitas di Indonesia menghadapi risiko finansial yang cukup signifikan dan selain itu menjadi tua di Indonesia juga merupakan tahapan kehidupan yang berisiko.
Dirinya menjelaskan berdasarkan skema perlindungan sosial bagi lansia, jaminan sosial diperuntukkan bagi seluruh penduduk Indonesia. Akan tetapi, untuk bantuan sosial hanya ditujukan bagi kelompok rentan termasuk disabilitas dan lansia.
"Berbagai kementerian/lembaga sudah memiliki program terkait perlindungan sosial bagi disabilitas, lansia, dan penduduk miskin. Hanya kita perlu kembali mempertajam isu-isu ini sehingga benar terimplementasi di masing-masing kementerian dan lembaga," pungkasnya. (H-3)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved