Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENDAKI gunung merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan, khususnya untuk mendekatkan diri merasakan keindahan dan kecantikan alam.
Tidak hanya digandrungi laki-laki, mendaki gunung juga termasuk ke dalam salah satu kegiatan yang digandrungi perempuan, khususnya bagi para pecinta petualangan.
Bagi pendaki peremuan pemula tentu ada beberapa hal yang harus dipahami ketika memulai perjalanan dan pengalaman baru.
Baca juga: Ini Tips Menjaga Bayi dan Anak dari Iritasi Kulit
Hal itu tentunya bertujuan agar perjalanan eksplorasi alam Anda bisa tetap terasa menyenangkan meski banyak rintangan.
Mengutip dari siaran pers Eiger, Selasa (30/11), berikut beberapa cara yang bisa dilakukan para pendaki perempuan agar tetap aman dan nyaman saat memulai pendakian ke gunung.
Salah satu World Seven Summiter asal Indonesia Iwan 'Kwencheng' Irawan mengatakan salah satu kiat agar pendaki perempuan aman saat mendaki adalah mengenali jenis- jenis bahaya.
Ada dua jenis bahaya yaitu objektif dan subjektif yang bisa ditemui pada saat eksplorasi alam tengah berlangsung.
Bahaya objektif disebut Iwan merupakan bahaya yang berasal dari faktor alam seperti ketinggian, cuaca, oksigen, hingga curah hujan.
Sementara bahaya subjektif adalah bahaya yang diakibatkan oleh faktor manusia atau keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Ketika bahaya subjektif lebih besar dari bahaya objektif, artinya semua orang bisa ikut berkegiatan selama semua kondisi alam sudah diprediksi dan diperhitungkan. Sedangkan ketika bahaya objektif sama dengan bahaya subjektif artinya kegiatan tersebut mengandung bahaya dan para penggiatnya harus punya kemampuan yang lebih," ujar Iwan.
Lalu bagaimana jika bahaya objektif lebih besar dari bahaya subjektif?
Artinya kegiatan tersebut mengundang bahaya dari kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Umumnya ditemukan dalam acara seperti ekspedisi.
Kiat lainnya untuk menjaga pendakian tetap aman bagi perempuan adalah menjaga kebersihan tubuh dan diri saat berkegiatan di luar ruangan.
Anda boleh terlarut dalam keindahan dan panorama yang diberikan alam, namun pastikan pada saat melakukan pendakian Anda tetap menjaga kebersihan tubuh anda demi kesehatan tidak hanya untuk masa sekarang namun juga masa depan.
Dokter Ratih Citra Sari menyebutkan higienitas sangat penting dijaga oleh perempuan, khususnya pada bagian intim ketika melakukan pendakian.
"Masih banyak pendaki perempuan yang abai dengan higienitas saat berkegiatan dengan berbagai alasan. Padahal jika tidak diperhatikan sejak dini, hal ini dapat berdampak besar di kemudian hari seperti vaginitis atau infeksi vagina hingga sulitnya memiliki keturunan," ujar Ratih.
Kiat sederhana yang bisa dilakukan pendaki perempuan untuk tetap higienis adalah mengganti pakaian dalam sebelum tidur serta membasuh organ intim menggunakan air bersih setidaknya satu kali sehari.
Pastikan juga Anda tidak mengganti fungsi air dengan tisu basah karena keduanya memiliki sifat yang berbeda.
Tentunya saat melakukan pendakian, salah satu tujuan pendaki setidaknya adalah mengenal lebih dekat kondisi alam.
Alam telah menampilkan keindahannya pada pendaki, dan untuk itu pendaki harus terus menjaga kelestarian alam setidaknya dimulai dari diri sendiri.
Pendaki bisa membawa perbekalan yang ramah lingkungan ketimbang menggunakan perbekalan yang berpotensi mencemari lingkungan dan sulit terurai.
Sebisa mungkin hindari makanan kemasan dan lebih memilih bahan alami seperti buah atau sayur.
Bahan masakan itu bisa dibungkus dengan kotak makan atau tas jaring agar tetap memiliki daya tahan yang baik.
Sebisa mungkin pada saat melakukan pendakian, anda bisa memilah sampah dan memisahkannya antara sampah yang bisa diuraikan dan tidak diuraikan.
Dengan demikian, ketika ada sampah yang tidak bisa terurai, Anda bisa membawanya ke bank sampah untuk kemudian bisa diolah kembali sehingga prinsip keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.
"Meskipun masih banyak orang yang melihat ini kegiatan yang rumit, namun jika sudah terbiasa, justru perjalanan jadi lebih simple dan sederhana. Kuncinya adalah perencanaan perjalanan," ujar salah seorang pegiat lingkungan Siska Nirmala, yang juga gemar melakukan pendakian.
Saat melakukan pendakian ke gunung, salah satu faktor penting lainnya yang harus diperhatikan adalah dari segi kostum atau outfit.
Pastikan pakaian yang Anda gunakan bisa sesuai dengan kondisi alam mulai dari kondisi suhu, kondisi medan pendakian, hingga kondisi tubuh untuk bergerak.
Sistem layering menjadi salah satu sistem yang bisa Anda terapkan ketika melakukan pendakian.
Ada tiga lapisan yang setidaknya harus dipahami para pendaki mulai dari base layer, mid layer, dan outer layer.
Base layer merupakan lapisan pertama yang harus dipakai sebelum mendaki. Selain memastikan pakaian mampu menyerap keringat, ada baiknya pastikan lapisan pertama ini bisa membantu keringat berpindah ke lapisan selanjutnya.
Pada dasarnya base layer berguna menjaga kestabilan suhu tubuh meski menghadapi temperatur yang ekstrem dan disarankan pilih yang berbahan poliester atau wol.
Middle Layer atau lapisan pakaian kedua biasanya berbentuk jaket yang bisa menjaga suhu tubuh tetap hangat meski berada di daerah dengan suhu relatif rendah.
Anda bisa memiliki middle layer berbahan poliester, fleece, atau bulu angsa.
Terakhir bagian outer layer biasanya berfungsi menahan angin dan air agar pakaian di bagian kedua dan pertama tetap dalam kondisi baik.
Pilihlah outer layer yang bersifat windproof dan waterproof sehingga pendakian bisa tetap lancar dalam situasi cuaca apapun.
Ketiganya dinilai menjadi kunci agar kondisi tubuh tetap aman dan nyaman saat pendakian gunung berlangsung.
Setidaknya dengan menerapkan empat hal tersebut, pendakian Anda sudah memiliki perencanaan dasar dan tentunya mempersiapkan Anda untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat mendekatkan diri pada alam. (Ant/OL-1)
Temukan 50 tips sehari-hari praktis untuk mempermudah hidup Anda di 2025. Hemat waktu, uang, dan tenaga dengan trik sederhana ini!
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan suara yang sangat keras seperti dari speaker sound horeg bisa langsung merusak sel-sel rambut halus di koklea atau rumah siput.
Yuki Kato mengatakan, sebelum berlari, pemanasan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan apalagi bagi para pemula.
Diperkirakan, pada 2028, lebih dari 33% rumah tangga di seluruh dunia akan dilengkapi dengan sistem rumah pintar.
Paling enggak kalau di sekolah itu dibiasakan kalau misalnya ada gejala-gejala flu sedikit itu langsung pakai masker jadi enggak menularkan ke teman-teman yang lain.
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
Sejak erupsi yang terjadi pada Desember 2023, hasil kebun seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi bahkan kelapa enggan berbuah karena sering diguyur material vulkanis.
Pendaki pemula tidak perlu terburu-buru menentukan pencapaian diri karena capaian seperti mendaki sampai ke puncak gunung memerlukan tenaga dan usaha yang lebih banyak.
Apakah kamu lebih suka liburan ke gunung atau pantai? Ternyata, pilihan destinasi liburan favoritmu bisa mencerminkan kepribadianmu yang sebenarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan mengenai radius bahaya Gunung Lewotolok yakni sejauh dua kilometer.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved