PURNA Paskibraka Indonesia Jakarta Pusat (PPI JP) dalam rangka meningkatkan literasi digital generasi muda Indonesia mengadakan seminar bertajuk “Penyadaran Pemuda terhadap Pentingnya Literasi dan Toleransi Digital di Kalangan Pemuda” pada Selasa (30/11) bertempat di CGV Pacific Place, Jakarta.
Seminar ini dibukHj. Himmatul Aliyah, Anggota DPR RI Komisi X dan menghadirkan Aidil Wicaksono, Managing Director Kaizen Room Media Consultant selaku narasumber.
Ketua Pengurus PPI Jakarta Pusat Wan M Guntar Baros mengungkapkan latar belakang mengadakan seminar bertemakan literasi digital.
“Saat ini kita tidak bisa lagi membendung derasnya arus penggunaan layanan digital untuk berbagai aspek kehidupan. Apalagi ditambah adanya pandemi yang mengharuskan seluruh masyarakat melakukan aktivitas paling banyak secara daring," kata Wan M Guntar Baros pada keterangan pers, Rabu (1/12).
"Hal ini yang mendorong kami mengadakan seminar bertemakan literasi digital, di mana kami melihat khususnya generasi muda memerlukan bekal yang lengkap untuk berselancar dalam dunia digital," ucapnya.
"Kami fokus kepada generasi muda, karena merekalah yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik, terlebih pada tahun-tahun yang akan datang, Indonesia akan dibanjiri dengan generasi muda produktif yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap negara. Untuk itu literasi dan toleransi digital menjadi salah satu aspek yang sangat penting,” papar Wan.
Anggota Komisi X DPR RI Hj. Himmatul Aliyah mengapresiasi insiasi yang digagas PPI Jakarta Pusat atas diselenggarakannya seminar tentang literasi dan toleransi digital.
“Saya bangga dengan PPI Jakarta Pusat atas perhatiannya terhadap generasi muda dengan memberikan ilmu mengenai literasi dan toleransi digital," jelas Himmatul.
"Kami di DPR juga turut mendukung dan memberikan rekomendasi dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Indonesia agar dapat berperan serta dalam pembangunan negara," tuturnya.
"Namun untuk mewujudkan hal tersebut, kita semua harus bahu membahu saling mengisi pembangunan di segala bidang," ucapnya.
"Peran kami di DPR akan mendorong lagi pemerintah dengan memasukan roadmap mengenai literasi digital agar generasi muda Indonesia memiliki literasi digital yang baik sehingga mampu mengolah, memahami, dan membedakan informasi yang didapat, sehingga dapat terhindar dari isu-isu seperti hoaks.” papar Himmatul.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) mengeluarkan empat modul literasi untuk mendukung transformasi digital masyarakat Indonesia.
Modul tersebut terdiri dari digital skills, digital safety, digital culture, hingga digital ethics. Empat kerangka modul tersebut merupakan bekal penting sebagai referensi masyarakat untuk memahami kecakapan digital.
Aidil Wicaksono, Managing Director Kaizen Room Media Consultant selaku narasumber mengungkapkan dalam dunia digital, literasi menjadi sangat penting dan membutuhkan akselerasi yang sangat cepat dari seluruh generasi,
“Pandemi menuntut segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia digital menjadi dipercepat dan kita semua dituntut untuk dapat beradaptasi," ucap Aidil.
"Untuk itu, literasi digital menjadi bagian sangat penting, dan masyarakat memerlukan digital skills untuk berada di dunia digital. Seperti, kemauan berpikir secara kritis, mencari informasi pembanding, mampu menyeleksi dan memahami apa yang kita akses, tidak tergesa-gesa, berpikir secara jernih, dan melihat dari berbagai sisi," paparnya.
“Kami berharap kegiatan yang kami adakan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda," kata Wan M Guntar Baros.
"Kami tidak akan berhenti pada kegiatan ini saja, ke depan komitmen kami dalam memberikan edukasi mengenai literasi digital akan terus kami galakan,” tutup Wan. (RO/OL-09)