Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROGRAM Gabungan PBB Untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mengeluarkan peringatan, jika para pemimpin gagal mengatasi ketidaksetaraan dan langkah-langkah transformatif yang diperlukan untuk mengakhiri AIDS, dunia akan terus terjebak dalam krisis covid-19 dan tetap tidak siap menghadapi pandemi yang akan datang.
“Masih ada jutaan orang di dunia yang tertinggal dalam respon HIV karena ketimpangan sosial,” ungkap UNAIDS Indonesia Country Director, Krittayawan Boonto.
“Hal ini semakin diperparah dengan adanya pandemi covid-19. Kegagalan untuk meningkatkan capaian baik layanan pencegahan, tes dan pengobatan HIV akan mengakibatkan 7,7 juta kematian selama dekade ini,” tambah Krittayawan.
Ungkapan peringatan tersebut muncul dalam laporan terbaru yang diluncurkan UNAIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember, yang berjudul “Unequal, unprepared, under threat: why bold action against inequalities is needed to end AIDS, stop COVID-19 and prepare for future pandemics".
Peluncuran laporan ini dilakukan UNAIDS Indonesia bersama Kementerian Kesehatan RI dan Jaringan Indonesia Positif di acara Tempo Press Briefing, Selasa (30/11).
Beberapa negara, termasuk negara dengan angka HIV tertinggi, telah berhasil membuat kemajuan yang luar biasa melawan AIDS. Namun capaian itu tidak merata, sehingga secara global masih terjadi 1,5 juta infeksi HIV baru di tahun 2020, dimana 31% terjadi di kalangan orang muda berusia 15-24 tahun.
Pada tahun 2020, diestimasikan ada 37,7 juta orang hidup dengan HIV di dunia, 15% diantaranya atau 5,8 juta orang tinggal di kawasan Asia dan Pasifik. Tahun ini menandai 40 tahun pertamakalinya kasus AIDS dilaporkan. Sejak itu, data UNAIDS menunjukkan ada kemajuan besar, terutama pada perluasan akses ke pengobatan. Pada Juni 2021, sebanyak 28,2 juta orang telah mengakses pengobatan HIV, naik dari 7,8 juta pada 2010.
Namun, sayangnya, cakupan pengobatan HIV di Indonesia belum mencapai target.
“Saat ini diperkirakan ODHIV di Indonesia mencapai 543.100 orang, sampai dengan September 2021 sebanyak 378.446 diantaranya telah ditemukan. Namun, diantara ODHIV itu baru 149.833 yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) dan 48.588 ODHIV mengalami supresi viral load. Angka infeksi HIV baru di Indonesia mulai mengalami penurunan, namun masih di level yang cukup tinggi yakni 27.580 infeksi baru pada tahun 2020. Tentunya di tengah pandemi COVID-19 saat ini, isu HIV AIDS tidak boleh luput dari perhatian sehingga capaian Indonesia akan lebih baik lagi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
Covid-19 melemahkan respon AIDS di banyak tempat. Jumlah tes HIV menurun secara merata, dan sedikit orang yang hidup dengan HIV mulai melakukan pengobatan pada tahun 2020 di 40 dari 50 negara yang melapor ke UNAIDS.
“Pandemi covid-19 menjadi situasi yang sangat berat bagi komunitas orang yang hidup dengan HIV dan populasi kunci yang rentan terhadap HIV. Menghadapi krisis seperti ini membuat organisasi komunitas langsung sigap mendukung kebutuhan komunitas orang dengan HIV dan populasi kunci. Kami bekerja untuk memastikan akses pengobatan HIV tidak berhenti, kami berupaya agar orang dengan HIV mendapatkan akses yang setara terhadap vaksin COVID-19, dan kami melakukan monitoring dan advokasi hak-hak mereka terpenuhi,” ucap Meirinda Sebayang, Ketua Sekretariat Nasional Jaringan Indonesia Positif.
Empat dekade dari respons AIDS telah memberikan pelajaran yang dapat menjadi manfaat bagi respons covid-19 dan pandemi lainnya di masa depan.
Laporan UNAIDS menunjukkan bahwa negara yang memiliki hasil terbaik dalam respons HIV, adalah negara yang melibatkan komunitas dan memiliki sistem kesehatan yang kuat dan inklusif. Sedangkan wilayah dengan kesenjangan sumber daya, memiliki pendekatan hukum yang punitif, dan tidak menggunakan pendekatan berbasis hak untuk kesehatan, akan bernasib buruk.
“Kita sadar bahwa tindakan yang kita perlukan untuk mengakhiri AIDS juga akan membantu kita menghentikan pandemi masa depan. Kita punya alat untuk melakukannya: kita punya strategi dan komitmen di tingkat global. Kita harus bekerja sama untuk menerjemahkannya ke dalam komitmen nasional dan aksi lokal. Jika sukses, hasilnya akan kita dapatkan dalam hal kesehatan, pembangunan manusia, serta ekonomi,” pungkas Krittayawan.(RO/E-1)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Pada 2024 ditemukan ada 242 kasus dengan rincian HIV berjumlah 194 kasus dan AIDS berjumlah 48 kasus di Gorontalo.
Penyebab penularan paling banyak karena hubungan seksual.
Sekda dalam sambutannya mengapresiasi seluruh anggota KPA atas upaya dan program yang dilaksanakan dalam memberikan edukasi, layannan Kesehatan.
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved