Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanah Longsor di Lumajang, Rumah Rusak dan Jalur Antardesa Terputus

Ferdian Ananda Majni
16/11/2021 11:40
Tanah Longsor di Lumajang, Rumah Rusak dan Jalur Antardesa Terputus
Ilustrasi. Kawasan jalan yang longsor di kilometer 8-10 ruas jalan nasional Sanggau-Pontianak di Kalimantan Barat, Jumat (12/11/2021)(ANTARA/JANE ELISABETH WUYSANG)

PERISTIWA tanah longsor terjadi di Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (14/11) pukul 12.45 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang per Senin (15/11), melaporkan bahwa kejadian tersebut mengakibatkan 2 rumah yang ditinggali 2 KK mengalami rusak sedang. Selain itu, akses jalan penghubung Desa Gucialit menuju Desa Kertowono terputus karena tertimbun material longsor setinggi 8 meter, panjang 20 meter dan lebar 1 meter.

"Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian bencana tersebut," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya Selasa (16/11).

Baca jugaNuklir Bakal Jadi Solusi Menuju Net Zero Emission

BPBD Kabupaten Lumajang segera mengambil langkah cepat dalam menangani dampak tanah longsor tersebut dengan menerjunkan alat berat jenis whell loader, guna membersihkan material dan membuka kembali jalur yang terputus. Selain itu BPBD Kabupaten Lumajang juga melibatkan Koramil, perangkat desa, pihak PTPN Kertowono dan warga setempat untuk membantu proses percepatan penanganan bencana tanah longsor.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Lumajang hingga Rabu (17/11).

"Fenomena La Nina yang berdampak pada peningkatan intensitas curah hujan menurut BMKG juga masih berlangsung hingga Februari 2022," sebutnya.

BPBD Provinsi Jawa Timur telah meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk lebih waspada dari ancaman bencana hydrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya