Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sekolah Daring Tetap akan Diminati Pasca-Pandemi

Faustinus Nua
12/11/2021 19:45
Sekolah Daring Tetap akan Diminati Pasca-Pandemi
Ilustrasi sekolah daring untuk pendidikan anak usia dini.(Dok Akubisa)

SEJAK Maret 2020 lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) termasuk secara daring. Hal itu merupakan upaya untuk membatasi penyebaran virus corona (covid-19) terutama di lingkungan sekolah.

Pembelajaran daring yang awalnya dilakukan sebagai solusi di tengah pandemi, kini berpotensi dilanjutkan di masa new normal dengan berbagai pelonggaran pembatasan. Bahkan di beberapa sekolah umum yang sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), beberapa orangtua siswa lebih memilih melanjutkan metode daring untuk pendidikan anaknya.

"Dalam memilih sekolah untuk anak, kita makin memiliki berbagai pilihan metode dan kurikulum belajarnya, apa pun selalu ada plus minus dari tiap pilihan," ungkap Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga dalam Live Podcast Akubisa, Jumat (12/11).

Seperti dilansir oleh weforum.org, secara global sekolah daring juga  berpeluang untuk dilanjutkan setelah pandemi. Salah satu situs berita online Amerika Serikat nytimes.com mengungkapkan, distrik-distrik di AS saat ini tengah berlomba untuk mendirikan sekolah daring yang lengkap dan terbaik untuk siswa-siswanya. 

Dengan kurikulum sama seperti sekolah pada umumnya, ijazah lengkap, sekolah daring semakin diminati. Bahkan sebelum covid-19, weforum.org mencatat sudah ada pertumbuhan yang tinggi dalam teknologi pendidikan, dengan investasi edtech global mencapai US$18,66 miliar pada 2019. 

Pasar keseluruhan untuk pendidikan daring diproyeksikan mencapai US$350 miliar pada 2025. Baik itu aplikasi bahasa, les virtual , alat konferensi video, atau perangkat lunak pembelajaran online, telah terjadi lonjakan penggunaan yang signifikan sejak covid-19.

Di Indonesia, fenomena sekolah online pun mulai bermunculan. Mulai dari yang bergerak di spesifik ilmu seperti kursus Bahasa Inggris online, juga ada sekolah daring khusus PAUD. 

Sekolah Online Akubisa adalah salah satu yang mengkhususkan untuk pendidikan anak usia 2-6 tahun dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan mengeluarkan ijazah resmi untuk dapat digunakan saat mendaftar ke sekolah dasar.

Samanta menyebut sekolah online adalah pilihan yang baik untuk pendidikan anak usia dini. Selain aman karena kegiatan belajar dilakukan di rumah dan didampingi orangtua, juga masa keemasan anak (0-5 tahun) dapat dimaksimalkan dengan belajar dibimbing guru secara online

"Pendidikan anak usia dini merupakan hal penting untuk pengembangan kemampuan kognitif anak sebagai pintu gerbang utama untuk pendidikan selanjutnya," imbuhnya.

Dalam Podcast Akubisa itu, hadir pula influencer cilik Mazaya Amania yang memiliki banyak pengikut di instagram dan tiktok, yang sejak kecil sudah disekolahkan daring oleh orangtuanya. Kini di usianya ke-5 tahun, Mazaya sudah rajin memproduksi konten bersama kedua orangtuanya.

Kecerdasannya juga terbukti lebih daripada anak seusia Mazaya. Bahkan ia sudah sering menjadi narasumber di beberapa acara parenting, salah satunya menjadi bintang tamu di Podcast Akubisa. "Aku suka menggambar,” ungkap anak itu dengan polos dan ceria.

Samanta mengatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata, siswa mempertahankan materi 25%-60% lebih banyak saat belajar daring ketimbang di ruang kelas yang hanya 8%-10%. Hal itu sebagian besar karena siswa dapat belajar lebih cepat secara online

E-learning juga membutuhkan 40%-60% lebih sedikit waktu untuk belajar daripada di ruang kelas tradisional karena siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri, kembali dan membaca ulang, melewatkan, atau mempercepat melalui konsep yang mereka pilih. 

Saat ini Sekolah Online Akubisa berafiliasi dengan Sunnyville Preschool dengan menjawab kebutuhan pendidikan bagi anak usia dini dan menjadi fenomena baru di dunia edukasi Indonesia. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya