Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

BKKBN: Peran Perguruan Tinggi Strategis Turunkan Angka Stunting

Ilham Pratama Putra
26/10/2021 14:30
BKKBN: Peran Perguruan Tinggi Strategis Turunkan Angka Stunting
Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (25/10/2021).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo berencana mengadaptasi cara menurunkan angka stunting dari negara lain. Dia mengatakan jika perguruan tinggi bisa mengambil peran.
 
Pasalnya, dia yakin jika perguruan tinggi tentu memiliki koneksi global untuk mengadopsi cara menurunkan stunting di luar negeri. Peran pendidikan tinggi sangat diperlukan untuk membantu menyusun strategi penurunan angka tersebut.
 
"Saya pikir ini penting sekali, komitmen dari perguruan tinggi ini menjadi penguat kita untuk belajar dari beberapa negara ini untuk mengikuti mana yang bisa dipakai," kata Hasto dalam Simposium Nasional Penurunan Stunting Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, Selasa, (26/10)

Baca juga: Campuran Zeolit Jadikan Deterjen Lebih Ramah Lingkungan

Dia menyampaikan, sejatinya progres penurunan angka stunting di Indonesia lumayan baik. Dari tahun 2000 sampai sekarang sudah ada penurunan 50 persen.
 
Saat ini pemerintah masih berjuang untuk menurunkan angka stunting hingga ke bawah 20 persen. Di mana saat ini angka stunting Indonesia berada pada angka 27,67 persen.
 
"Bapak Presiden menargetkan 14 persen. Kita masih harus berjuang, karena peta dunia masih menempatkan Indonesia dengan negara yang masih tinggi stunting," tutur dia.
 
Adapun salah satu wilayah yang dapat menjadi percontohan adalah Maharashtra yang merupakan negara bagian di India. Di sana kata dia, angka stunting dapat turun sebesar 3 persen per tahun.
 
"Dari 44 persen pada 2005, dan tujuh tahun setelahnya, angka angka tersebut turun menjadi 22,8 persen. Maharastra sampai bisa menurunkan 3 persen per tahun ini dengan cara advokasi pentingnya seribu hari kehidupan pertama, ada think tank membuat kebijakan berbasis bukti di bidang kabupaten, itu sangat perlu ditingkatkan," terang dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya