Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo berencana mengadaptasi cara menurunkan angka stunting dari negara lain. Dia mengatakan jika perguruan tinggi bisa mengambil peran.
Pasalnya, dia yakin jika perguruan tinggi tentu memiliki koneksi global untuk mengadopsi cara menurunkan stunting di luar negeri. Peran pendidikan tinggi sangat diperlukan untuk membantu menyusun strategi penurunan angka tersebut.
"Saya pikir ini penting sekali, komitmen dari perguruan tinggi ini menjadi penguat kita untuk belajar dari beberapa negara ini untuk mengikuti mana yang bisa dipakai," kata Hasto dalam Simposium Nasional Penurunan Stunting Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, Selasa, (26/10)
Baca juga: Campuran Zeolit Jadikan Deterjen Lebih Ramah Lingkungan
Dia menyampaikan, sejatinya progres penurunan angka stunting di Indonesia lumayan baik. Dari tahun 2000 sampai sekarang sudah ada penurunan 50 persen.
Saat ini pemerintah masih berjuang untuk menurunkan angka stunting hingga ke bawah 20 persen. Di mana saat ini angka stunting Indonesia berada pada angka 27,67 persen.
"Bapak Presiden menargetkan 14 persen. Kita masih harus berjuang, karena peta dunia masih menempatkan Indonesia dengan negara yang masih tinggi stunting," tutur dia.
Adapun salah satu wilayah yang dapat menjadi percontohan adalah Maharashtra yang merupakan negara bagian di India. Di sana kata dia, angka stunting dapat turun sebesar 3 persen per tahun.
"Dari 44 persen pada 2005, dan tujuh tahun setelahnya, angka angka tersebut turun menjadi 22,8 persen. Maharastra sampai bisa menurunkan 3 persen per tahun ini dengan cara advokasi pentingnya seribu hari kehidupan pertama, ada think tank membuat kebijakan berbasis bukti di bidang kabupaten, itu sangat perlu ditingkatkan," terang dia. (H-3)
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved