Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Pariwsata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pengunjung pertama di Desa Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah ditutup selama 1,5 tahun.
Desa Wisata Nglanggeran memiliki wisata edukasi berbasis wisata alam, budaya dan edukasi dari kearifan Gunung Api Purba. Desa Wisata Nglanggeran bahkan pernah dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN pada tahun 2017 dengan konsep CBT (Community Based Tourism).
Saat tiba di Desa Wisata Nglanggeran, Senin (25/10), Mas Menteri, Sapaan Menparekraf, bersama rombongan disambut tarian reog khas Nglanggeran. Sandi juga menikmati tarian reog yang dibawakan oleh warga Desa Nglanggeran yang rata-rata berprofesi sebagai petani.
Dengan pekerjaan utama sebagai petani, para penari reog hanya tampil untuk menyemarakkan Desa Wisata Nglanggeran saat waktu senggang.
Dengan mengenakan blangkon, Sandi menikmati tarian reog tersebut. Bahkan di ujung atraksi tarian. Mas Menteri turun untuk bersalaman dan mengucapkan terima kasih atas sambutannya.
Sebagai apresiasi, Menparekraf juga memberikan saweran kepada 15 orang penari tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih, dan saya juga mau bilang mohon bersabar karena sebentar lagi semua wisata akan dibuka. Sehingga ekonomi desa akan kembali normal,” katanya.
Usai penampilan tarian reog, Mas Menteri yang memilki hobi olah raga diajak untuk tracking Gunung Api Purba dengan menaiki 100 anak tangga dan melihat sejarah yang tersimpan di dalamnya.
Mas Menteri melanjutkan jalan yang mentrun dan menuju ke area Embung Nglanggeran menggunakan PaJeRo (Panas Njebo Njero). PaJerTo merupakan alat transportasi wisata khas Nglanggeran sama seperti kendaraan yang ada di film “Thilik, Ibu Tejo" yang sempat viral tahun lalu.
Sandi juga mengatakan bahwa Desa Wisata Nglanggeran ini menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Internasional Best Tourism Village yang digelar Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO).
Bahkan sebelum menjadi nominasi ajang UNWTO, Desa Wisata Nglanggeran telah meraih banyak penghargaan baik nasional maupun internasional, salah satunya ialah terpilih menjadi desa wisata berkelanjutan terbaik dalam ajang yang Kemenparekraf bersama 12 desa wisata yang lain di Indonesia.
“Saya meminta Prof Azriel selaku dewan Juri ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021 untuk membina dan mendukung desa ini di UNWTO go international,” tukasnya.(RO/OL-09)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Kabupaten Gunungkidul banyak terbantu dengan pengembangan jalur jalan lintas selatan (JJLS) atau dikenal dengan Pansela.
FGD kedua telah berhasil mengkonfirmasi analisis foresight untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Yogyakarta bersama dengan para narasumber.
BARU-baru ini viral kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta yang telah melaksanakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri pada 5 April 2024, ini kata PBNU.
Ketua Panitia Pelaksanaan Kejuaraan Voli Pantai Nasional 2022, Danang Anggoro, mengatakan hingga pendaftaran ditutup total tercatat 30 tim putra dan 30 tim putri yang mendaftar.
Masyarakat di Padukuhan diajari memanfaatkan lahan sempit. Sekitar enam bulan berjalan, masyarakat mulai mampu menjalankan pertanian hortikultura dan budi daya perikanan air tawar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved