Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Angka Stunting Gunung Kidul Tinggi, Tenaga Posyandu Jalani Pelatihan Tingkatkan Keterampilan

Despian Nurdhidyat
13/7/2024 09:50
Angka Stunting Gunung Kidul Tinggi, Tenaga Posyandu Jalani Pelatihan Tingkatkan Keterampilan
(Ilustrasi) Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Depok, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

POSYANDU merupakan salah satu garda terdepan dalam mengatasi sunting. Oleh karenanya kader yang menjadi tenaga haruslah memiliki kapasitas yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, terutama kesehatan keluarga di lingkungan terkecil.

Tenaga posyandu di Desa Berdaya Energi di Kalurahan Karang Asem dan Gombang Gunung Kidul, Yogyakarta mendapatkan pelatihan serupa. Upaya ini didasari oleh tingginya angka stunting di Kabupaten Gunung Kidul yang merupakan kabupaten dengan tingkat stunting tertinggi di Provinsi DIY. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari tenaga penggerak Posyandu dan instansi Puskesmas terkait.

Pelatihan kader posyandu yang diinisiasi PLN EPI bersama PKK Karang Asem dan Gombang Gunung Kidul menghadirkan narasumber Akademisi dari Poltekkes Yogyakarta Ns. Sapta Rahayu Noamperani, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul drg. Lucilla Mintati, Dheni Cahyo Saputro dari Puskesmas Ponjong serta Praktisi dari Posyandu Kunci 2 Pendayen Umbul Harjo, Saefudin Zuhri.

Baca juga : Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting

Pelatihan yang berlangsung 2 hari dan diikuti oleh 30 Kader Posyandu ini difokuskan pada pengembangan pengetahuan terkait pencegahan stunting, deteksi dini tumbuh kembang balita, peningkatan skill komunikasi dan inovasi kader serta pengoperasian alat kesehatan, contohnya alat ukur antropometri, dan lain-lain.

Posyandu merupakan ujung tombak bagi ibu dan balita untuk memeriksakan Kesehatan Masyarakat pada Tingkat Pertama tidak hanya bagi ibu dan bayi, namun untuk seluruh siklus kehidupan mulai ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan lanjut usia. Kesehatan untuk seluruh siklus hidup menjadi lebih dekat ke masyarakat.

“Melalui posyandu layanan sosial merupakan dasar bidang kesehatan untuk seluruh siklus hidup menjadi lebih dekat ke masyarakat, untuk itu kader posyandu sebagai penggerak utama posyandu perlu diberikan update ilmu kesehatan secara berkala serta peningkatan peningkatan skill komunikasi kader penyuluh”, ungkap Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (13/7).

Baca juga : Dua Cara Kuatkan Kader Posyandu: Naikkan Upah dan Beri Pelatihan

Tujuan diadakannya pelatihan ini selain untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam mengembangkan pelayanan posyandu juga untuk meningkatkan kualitas layanan posyandu kepada ibu dan anak, remaja, dan lansia.

Peserta pelatihan, Suharini menyampaikan ia menerima banyak ilmu baru dan belajar langsung dari narasumber yang berkompetan dalam kegiatan pelatihan kader posyandu ini.

“Pelatihan ini sangat menyenangkan dan dinamis, saya mendapat materi terkait penggunaan alat ukur data antroprometri (tinggi dan panjang badan, berat badan, dan lingkar kepala), pengisian buku KIA serta studi banding ke Puskesmas Posyandu Kunci 2 Pendayen Umbul Harjo yang merupakan Posyandu Inovasi Terbaik 1 Tingkat Nasional dan Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Tahun 2023," tandasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya