Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Festival Indonesia Hidden Heritage Week Gelar Virtual Tour ke Tambang Batubara Ombilin

Basuki Eka Purnama
24/10/2021 08:15
Festival Indonesia Hidden Heritage Week Gelar Virtual Tour ke Tambang Batubara Ombilin
Virtual tour ke tambang batubara Ombilin.(MI/Dok Indonesia Hidden Heritage)

FESTIVAL Indonesia Hidden Heritage Week (IHHW) 2021 dibuka pada Kamis (21/10). Di hari pertama, festival dimeriahkan dengan virtual tour ke Situs Tambang Batubara Tertua di Asia Tenggara, Ombilin, yang dibuka oleh Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatra Barat, serta dipandu Komunitas Konten Kreator Sawah Lunto.

“Virtual tour mengambil Tambang Batubara Ombilin karena situs ini merupakan satu dari 5 situs lain di dunia yang ditetapkan UNESCO pada 2019,” papar Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage (IHH) Nofa Farida Lestari.

Menurut Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Situs Tambang Batubara Ombilin dikenal dengan nama Warisan Tambang Batubara Ombilin. 

Baca juga: Indonesia Hidden Heritage Angkat Festival Heritage Sebagai Daya Tarik Wisata

“Situs di Sawahlunto ini masuk sebagai Warisan Budaya Dunia kelima Indonesia setelah Candi Borobudur dan Prambanan pada 2012, Situs Sangiran pada 1996 serta Sistem Subak Bali pada 2012,” terang Desta Ari dalam narasinya saat memandu virtual tour.

Melihat sejarahnya, Ombilin merupakan efek dari masuknya teknologi industri Eropa pada 1800-an dengan ditemukannya mesin-mesin uap dan bahan bakar. 

Di samping itu, ditemukan lapisan tanah hitam di Ombilin yang setelah diteliti disebut batubara dengan cadangan deposit yang sangat besar dan kalori sangat bagus. Setelah itu dilakukan penambangan batubara oleh Kolonial Belanda.

Dampak positif dari pembangunan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto memiliki infrastruktur tercanggih saat itu. Pada 1998, batubara sebagai sumberdaya alam yang habis terjadi penutupan tambang. 

Terjadinya pengurangan penduduk karena terjadi ekspansi perpindahan penduduk dari Sawahlunto ke Tanjung Enim dengan ditutupnya Tambang Batubara Ombilin.

Tidak mau Sawahlunto menjadi kota mati, Pemerintah Kota Sawahlunto
mengalihfungsikannya menjadi kota wisata tambang yang berbudaya. Ada 3
komponen yang ditetapkan sebagai warisan tambang batubara. Pertama, Sawahlunto sebagai kota fasilitas. Kedua, struktur perkeretaapian dan ketiga, penyimpanan batubara di Pelabuhan Teluk Bayur.

Ombilin berbeda dengan warisan situs budaya lain karena terdiri dari 3 area yang sangat luas. Sangat canggih di zamannya karena ada pembangkit listrik dan air serta dapur umur dengan kapasitas lebih dari 6 ribu ransum yang memakai teknologi Jerman serta rumah sakit.

Area A adalah kota tambang Sawahlunto. Area B, fasilitas struktur perkeretaapian dan sekarang ada peninggalan Lokomotif Mak Itam yang disimpan di Museum Kereta Api Sawahlunto. 

Ini adalah museum kereta api kedua di Indonesia setelah Ambarawa. Ciri
khas stuktur kereta api di Sawahlunto ialah terletak di tanjakan. Area C, fasilitas penyimpanan batubara di Teluk Bayur dan inilah yang membuka akses batubara di Sumatera bagian tengah saat itu.

Warisan Tambang Ombilin adalah hasil perpaduan teknologi industri dengan budaya lokal.  

Virtual tour dimulai dengan menjelajahi Museum Info Box di Kawasan Tangsi Baru yang difungsikan sebagai pusat informasi sejarah Tambang Batubara Ombilin. Kemudian menyusuri tiga area Warisan Tambang Batubara Ombilin.

Virtual tour ke Warisan Tambang Batubara Ombilin ini merupakan bagian dari komitmen kreatif hub Indonesia Hidden Heritage dalam mempromosikan wisata sejarah budaya kepada seluruh pencinta traveling dan pegiat sejarah budaya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik