Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Indonesia Hidden Heritage Angkat Festival Heritage Sebagai Daya Tarik Wisata

Basuki Eka Purnama
24/10/2021 05:30
Indonesia Hidden Heritage Angkat Festival Heritage Sebagai Daya Tarik Wisata
Poster acara Indonesia Hidden Heritage Week Festival.(Dok IHH)

KREATIF Hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) menggelar festival virtual Indonesia Hidden Heritage Week (IHHW) 2021 pada 21-30 Oktober 2021. Festival itu merupakan upaya IHH mendukung pencanangan 2021 sebagai Tahun Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta sebagai upaya mendorong peningkatan daya tarik wisata sejarah dan budaya. 

IHHW dibuka pada Kamis (21/10) oleh perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Festival Indonesia Hidden Heritage Week 2021 menghadirkan lebih dari 50 program dalam 10 hari serta melibatkan 100 panelis dari dalam dan luar negeri. 

Baca juga: Pesan Indonesia untuk Dunia Dituaikan dalam Batik Biota Laut di Dubai Expo

Hari pertama IHHW 2021 diisi dengan rangkaian acara virtual berupa webinar bertajuk ‘Situs-Situs Warisan Dunia di Indonesia’, virtual tour ‘Situs Pertambangan Batubara Ombilin’, dan ‘Jelajah Kuliner Tanah
Papua’. 

“Terima kasih kami sudah diikutkan dalam festival Indonesia Hidden Heritage Week 2021. Menurut kami, bentuk event seperti ini sangat ideal bagi pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam pengembangan potensi wisata budaya Indonesia,“ kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden Agung Hardjono saat memberikan sambutan, Kamis (21/10).

Pengembangan potensi wisata heritage tidak dapat dilepaskan dari upaya pemajuan budaya. Hal itu diatur dalam PP 87 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan UU 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Budaya. 

Agung menyebut undang-undang ini sebagai panduan dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah-tengah peradaban dunia. Akhir-akhir ini KSP memang sering mendapat masukan agar pemerintah dapat lebih memperhatikan tata kelola situs-situs budaya.

Senada dengan Agung, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin menyebutkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung penyelenggaraan IHHW 2021. 

“Kami mendukung kegiatan ini karena pada dasarnya, situs-situs warisan ini adalah aset dunia dan diakui oleh UNESCO sehingga dapat menjadi acuan di seluruh dunia,” kata Judi.

Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa menyebut pengembangan wisata sejarah merupakan salah satu prioritas Kemenparekraf. 

“Heritage harus dilestarikan karena ada aspek sejarah yang harus dihargai. Pariwisata juga ada aspek pendidikan dan apresiasi. Kami harapkan kota-kota di Indonesia memiliki ciri berdasarkan heritage,” papar Rizki.

Rizki menambahkan, pelestarian wisata heritage memerlukan minat (passion) serta narasi yang dapat dijadikan materi pelatihan pemandu wisata sehingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam menarik wisatawan asing ke Indonesia.

Melalui Festival Indonesia Hidden Heritage Week 2021, yang melibatkan para pemangku kepentingan di sektor pariwisata, Indonesia Hidden Heritage selaku kreatif hub berharap dapat membuka akses kolaborasi sekaligus menjadi bagian dari upaya promosi wisata heritage. 

“Pertunjukan produk sejarah dan budaya dalam bentuk festival menjadi produk wisata yang tidak kalah menarik daripada destinasi wisata lain seperti wisata alam dan religi,” papar Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari.

Menurut Nofa, Indonesia Hidden Heritage Week berbeda dengan festival wisata lain. IHHW tidak hanya menampilkan berbagai destinasi wisata sejarah di Indonesia, tetapi juga memfasilitasi diskusi antarpemangku kepentingan (stakeholder) serta memberi kesempatan kepada pegiat wisata heritage lokal untuk saling berjejaring dan berkolaborasi.

“Biasanya, pegiat wisata heritage (komunitas) lokal berjalan sendiri-sendiri atau mungkin hanya dengan satu daerahnya. Di IHHW ini mereka juga bisa bertemu dengan berbagai pihak, mulai sesama pegiat dari kota lain, pemerintah daerah sampai ke travel market besar seperti Tiket.com dan Traveloka,” terang Nofa.

Kemelekatan nilai sejarah budaya daerah pada sebuah destinasi wisata memiliki keunikan menarik untuk dikunjungi. Festival ini diharapkan bukan hanya dapat dinikmati sebagai hiburan, tetapi juga memberi pengalaman estetis serta menjadi ruang diskusi dan edukasi sejarah budaya bagi setiap pemerintah, masyarakat serta semua pemangku kepentingan.

Festival ini merepresentasikan kekayaan wisata heritage secara keseluruhan melalui webinar, talkshow, dan virtual tour yang mengangkat situs-situs warisan dunia di Indonesia, nostalgia ke kantor-kantor pos kuno, serta potensi destinasi wisata di kepulauan-kepulauan terluar.

IHHW 2021 juga membuka ruang untuk memperkaya wawasan dari sharing story dengan direktur Museum Westfries di Beland, direktur The National Museum and Research Center of Altamira Spanyol dan Kurator the National Railway Museum Australia.

IHH berkomitmen mengadakan IHHW secara rutin setiap tahun dengan harapan dapat mendorong para pemangku kepentingan agar bersama-sama membangun narasi positif untuk mendorong pengembangan dan Promosi wisata heritage serta memberi manfaat ekonomi bagi semua pihak, terutama penduduk lokal.

Pada hari kedua, Jumat (22/10), Indonesia Hidden Heritage Week dimeriahkan dengan talkshow ‘Museum & Gallery Live Talk: from the Post Museum with Love’ di Instagram @indonesiahiddenheritage pada pukul 10.00-11.00 WIB, ‘Jelajah Kisah 10 Kantor Pos Tua di Indonesia’ pada pukul 11.00-12.00 WIB, ‘Temu Komunitas: Travel Your City Heritage’ melalui Zoom pada 15.00-16.00 WIB. Pada jam yang sama akan ada ‘Hobbyist Talk: Perangko & Kartu Pos Terunik di Indonesia’ di IG Live @indonesiahiddenheritage. Kemudian diikuti dengan ‘Online Workshop: Kelas Heritage Sketching’ di jam 16.00-17.00 WIB. 

Rangkaian kegiatan hari kedua diakhiri dengan ‘Nobar Film Surat Cinta untuk Kartini’ pada pukul 19.00-21.00 WIB.

Seluruh kegiatan dibuka untuk umum dan gratis tanpa biaya pendaftaran. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik