Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH Indonesia menggalakkan dan mendorong implementasi revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan daya saing Indonesia seiring dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) seperti penanganan perubahan iklim.
"Pemanasan global lebih dari sebuah masalah, memiliki dampak tidak menguntungkan bagi ekosistem dunia. Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk mengatasi ini antara lain mengajak civitas akademika untuk berperan aktif mengurangi dampak pemanasan global," ujar Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Edie Toet Hendratno.
Pernyataan Rektor UP disampaikan dalam webinar internasional tentang Green Campus dan Sustainable Development Goals (SDGs) yang digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-55 UP serta pemeringkatan dari UI GreenMetric, secara daring, Kamis (21/10).
Tema webinar yang diusung yaitu Technology Innovation & Implementation for Green Campus based on SDGs.
Edie Toet melanjutkan pada 2013 misalnya, pemerintah Indonesia menetapkan beberapa kampus sebagai kampus percontohan untuk kampus hijau (green campus) seperti UP.
"Dengan memadukan hasil riset, inovasi, dan industri 4.0, UP berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kajian sesuai renstra, visi dan misi institusi. Karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan dan implementasi penelitian untuk mewujudkan program Green Campus dan SDGs 2030 dengan baik," pungkas Edie.
SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan rencana terbaik dunia pada 2030 dalam membangun dunia yang lebih baik bagi manusia dan planet.
Diadopsi semua negara anggota PBB pada 2015, SDGs adalah seruan untuk bertindak, dilakukan oleh semua negara-miskin, kaya, dan menengah, guna mempromosikan kemakmuran, serta melindungi lingkungan.
Dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan pada SDG's, ditetapkan 5 chapter yang akan dikembangkan UP yaitu: #4:Pendidikan berkualitas; #6: Akses Air Bersih dan Sanitasi; #7: Energi Bersih dan Terjangkau; #9: Infrastruktur, Industri, dan Inovasi; #11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP Siswono Yudo Husodo menyampaikan UP merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan konsep Green Campus.
Mengacu pada Universitas Indonesia Green Metric (UI Green Metric) awal Agustus 2021 lalu, yang merupakan salah satu pemeringkatan internasional, UP menjadi bagian dari 88 perguruan tinggi di Indonesia dan 912 perguruan tinggi di dunia.
"UP memiliki program green campus yang sejalan dengan SDG's Goals. Antara lain kampus kami mengimplementasikan efisiensi energi yang rendah emisi, melakukan konservasi sumber daya, dan meningkatkan kualitas lingkungan, dengan cara mendidik warganya untuk menjalankan pola hidup sehat, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara bekelanjutan," kata Siswono.
Karena itu, Siswono berharap, pada webinar internasional bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan pengetahuan, antar kampus dan institusi lainnya.
Pembicara webinar lainnya yakni Kepala LLDikti Wilayah III Prof Agus Setyo Budi, Chairperson of UI GreenMetric Prof Riri Fitri Sari, dan Menteri Negara KLH periode 1983-1993 Prof.Emil Salim.
Prof.Emil Salim menambahkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di antara negara-negara maju dan seiring dengan implementasi SDG's, kalangan akademisi di Indonesia memiliki peran edukasi, menciptakan inovasi dan meningkatkan produktivitas. (RO/OL-09)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved