Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Adaptasi Teknologi Sektor Pendidikan Jawab Tantangan Masa Depan

M. Iqbal Al Machmudi
19/10/2021 20:51
Adaptasi Teknologi Sektor Pendidikan Jawab Tantangan Masa Depan
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim (kiri) saat meninjau vaksinasi covid-19 di Makorem 042 Garuda Putih, Jambi, Selasa (21/9/2021)(ANTARA/Wahdi Septiawan)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud.Ristek), Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya mengadaptasi teknologi ke dalam dunia pendidikan pada masa yang penuh tantangan ini.

"Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan namun demikian di satu sisi juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bergerak maju ke arah masa depan yang lebih baik. Dengan penerapan program Merdeka Belajar atau ‘Emancipated Learning’, Kemendikbud-Ristek telah mendukung para guru yang mengadaptasi pembelajaran secara daring. Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran untuk program Digitalisasi Sekolah," kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (19/10).

Pada pertemuan yang mengangkat tema utama 'Indonesia and Latin America and the Carribean Partnership: Recover Together, Recover Stronger' ini, Mendikbudristek mengungkapkan bahwa terdapat dua inisiatif utama terkait program digitalisasi sekolah, yaitu distribusi perangkat Teknologi Informasi (TI) ke sekolah dan pengembangan platform digital pendidikan secara gratis.

Baca jugaPerkuat Tata Kelola, Universitas Indonesia Gandeng BPKP

INA-LAC Business Forum 2021 yang berlangsung secara hibrida dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) itu menjadi sebuah momentum geliat perekonomian yang mulai tumbuh positif, khususnya di Kawasan Amerika Latin dan Karibia.

INA-LAC Business Forum sendiri merupakan pertemuan tahunan yang mempertemukan para pelaku bisnis, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan guna mengoptimalkan potensi bisnis dan mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke kawasan serta meningkatkan investasi dari negara-negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 70 peserta luring, 7.245 peserta virtual melalui media Zoom. Mereka adalah para duta besar negara Amerika Latin dan Karibia di Jakarta serta Dubes RI di negara akreditasi masing-masing.

Lebih jauh, dalam sambutannya terkait potensi industri teknologi dan ekonomi digital Indonesia serta potensi kerja sama dengan 33 negara Amerika Latin dan Karibia, khususnya pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19, Mendikbudristek menyampaikan bahwa pandemi global telah mengubah cara belajar mengajar yang selama ini sudah dilakukan.

“Pada awal pandemi, sekolah ditutup untuk menghentikan penyebaran Covid-19, hal ini menandai pergeseran dan proses adaptasi ke arah pembelajaran jarak jauh namun dalam situasi yang sangat sulit,” ucapnya.

Nadiem menambahkan, pembelajaran daring secara penuh adalah hal baru bagi seluruh guru di dunia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Ia menggambarkan betapa sulitnya proses transisi perubahan ke arah pembelajaran jarak jauh tersebut.

“Saya berharap bahwa inisiatif-inisiatif Kemendikbudristek akan membantu peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang sulit dijangkau serta memungkinkan masyarakat di daerah tersebut untuk dapat berkontribusi lebih terhadap perekonomian bangsa dan memenuhi apa yang menjadi potensi atau keunggulan mereka,” terangnya.

Mendikbud-Ristek menyebutkan beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek, salah satunya adalah SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan SekoLah) yang berfungsi sebagai ‘marketplace’ di mana sekolah dapat membeli perangkat kebutuhan sekolah menggunakan sumber dana bantuan operasional dari pemerintah, melalui aplikasi e-commerce yang fleksibel dan aman.

Sedangkan melalui laman ‘Rumah Belajar’, Kemendikbud-Ristek menyediakan materi pembelajaran bagi guru dan siswa prasekolah sampai SMA, yang sampai saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 subscribers. “Semua inisiatif ini akan membantu Indonesia dalam mengawali proses pemulihan dari masa pandemi dan bergerak maju menuju masa depan,” ucapnya optimistis.

Sebelum mengakhiri, ia turut menyampaikan pentingnya personalisasi pembelajaran dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi suatu bangsa, yang memaksimalkan potensi peserta didik sebagai generasi penerus dalam merancang dan memproduksi masa depan bangsa yang dicita-citakan.

Personalisasi pembelajaran kata dia, akan membebaskan siswa kita dari paradigma pengajaran lama yang begitu membatasi potensi dan kreativitas mereka. Menurutnya, keseragaman dapat berdampak buruk dalam menekan bakat individu masing-masing anak. Dengan demikian, perubahan ini diharapkan memungkinkan guru untuk membangun pembelajaran di sekitarnya guna mengembangkan kemampuan siswa mereka.

“Dengan kebebasan ini, siswa akan belajar dan mencapai yang lebih baik. Pencapaian ini akan terlihat pada pekerjaan yang lebih baik, peluang inovasi bisnis yang lebih baik, dan kemakmuran ekonomi yang lebih besar untuk saat ini dan masa depan,” katanya.

Dirinya berharap agar pertemuan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia ini membuka peluang bagi semua pihak, khususnya dunia pendidikan, untuk menggali berbagai peluang serta mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya