Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BERDASARKAN monitoring perkembangan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, terjadi anomali suhu muka air laut. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan fenomena La Nina di sejumlah wilayah.
"Saat ini, nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar minus 0,61 pada dasarian oktober 2021, yang harusnya 0,5," ungkap Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10).
Baca juga: Peralihan Musim, La Nina dan Potensi Cuaca Ekstrem
"Kita harus segera bersiap untuk menghadapi adanya La Nina seperti tahun lalu. Akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat atau sedang. Setidaknya hingga Februari 2022," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dwikorita menyebut berdasarkan kejadian La Nina pada 2020, hasil kajian menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari. Khususnya, di wilayah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Banjir Rob Rendam 15 Ribu Rumah di Kota Medan
Secara detail, peningkatan curah hujan bulanan akan berkisar 20-70% di atas normal. Dwikorita mengungkapkan La Nina diprediksi memiliki dampak yang relatif sama dengan tahun lalu. Dalam hal ini, diikuti bencana hidrometeorologi secara sporadis di berbagai wilayah terdampak.
"Dengan adanya peningkatan potensi curah hujan, kami minta seluruh pihak perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiaagan. Khususnya, terhadap potensi lanjut dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi," tutur Dwikorita.(OL-11)
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved