Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IPB: Kandungan Parasetamol tidak Sebabkan Kematian Biota Laut

Atalya Puspa
05/10/2021 18:14
IPB: Kandungan Parasetamol tidak Sebabkan Kematian Biota Laut
Ilustrasi warga berjalan di atas jembatan kayu di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta.(Antara)

PENELITI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Etty Riani menyatakan bahwa temuan kandungan parasetamol di Teluk Jakarta tidak akan menyebabkan kematian pada ikan.

"Jumlah 600 nanogram per liter itu sifatnya tidak langsung mematikan dan non-akut. Saya rasa pernyataan mengenai ikan mati di Teluk Jakarta karena parasetamol, kurang ilmiah," jelas Etty dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10).

Baca juga: Soal Parasetamol di Teluk Jakarta, KLHK Mau Panggil 27 Perusahaan Farmasi

Adapun parasetamol merupakan obat yang mudah dicerna organ tubuh manusia. Dari satu dosis parasetamol yang dikonsumsi manusia, 95% langsung diproses tubuh, mulai dari usus hingga hati. Sementara itu, 5% lainnya atau sekitar 500 miligram akan dikeluarkan tubuh.

"Sebesar 5% ini yang akan kemudian masuk ke laut dan mungkin terbawa arus. Sehingga, jumlah yang masuk ke lingkungan akan kecil sekali," papar Etty.

"Kekhawatiran bahwa ini akhirnya berbahaya untuk manusia? Kelihatannya kecil, walaupun ini emerging polutan," imbuhnya.

Baca juga: Wagub DKI Masih Tunggu Penelitian Penyebab Parasetamol Cemari Teluk Jakarta

Begitu pula dengan pengaruh parasetamol pada biota laut, seperti kerang. Menurut Etty, penelitian yang dilakukan terkait dampak kandungan parasetamol terhadap biota laut masih pada tahap awal.

"Apakah benar itu terjadi karena kerusakan yang disebabkan parasetamol atau bukan? Ini perlu pengkajian lebih dalam," tukasnya.

Pihaknya berpendapat perlu dilakukan penelitian yang lebih komperhensif terkait pengaruh parasetamol terhadap ekosistem laut. "Tapi, kalau memang parasetamol terus-terusan ada, kalau tidak ditangani, memang akan memunculkan gangguan. Gangguannya lebih ke hati, pencernaan, ginjal dan fisiologis sekunder," ucap Etty.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya