Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

SKM Aman Dikonsumsi Asal Sesuai Kebutuhan Gizi dan Higienis

Widhoroso
01/10/2021 21:28
SKM Aman Dikonsumsi Asal Sesuai Kebutuhan Gizi dan Higienis
Ilustrasi(DOK MI)

PERUBAHAN pola konsumsi masyarakat saat ini makin marak terjadi. Tidak terkecuali pangan olahan yang dibekukan sampai produk-produk olahan susu seperti susu kental manis (SKM).

Banyak pemahaman yang asumtif dan bahkan kadang menyesatkan seperti persepsi bahwa makanan beku tidak sehat, dan menurun kadar gizinya.  Bahkan ada yang sampai missleading bahwa produk olahan susu yaitu SKM tidak boleh diseduh air hangat.

Pakar gizi Rumah Sakit Medistra, dr. Cindiawati J Pudjiadi MARS, MS, SpGK menyatakan pangan olahan tetap aman dikonsumsi bila sesuai kebutuhan gizi dan proses produksinya higienis. Dia menekankan, saat ini olahan siap santap menjadi pilihan dalam memenuhi asupan nutrisi harian. Misalnya, produk olahan dengan kemasan vakum memiliki daya tahan yang lebih baik apalagi bila dibekukan setelahnya.

"Produk olahan pangan baik yang beku maupun kemasan vakum tetap aman dikonsumsi selama konsumen cermat memilih produsen yang memastikan proses produksi higienis dan aman. Lebih baik lagi, bila ada izin BPOM atau registrasi produk industri rumah tangga (P-IRT)", jelas Cindy, dalam keterangan yang diterima, Jumat (1/10).

Terkait polemik susu kental manis, alumnus spesialis gizi klinik Universitas Indonesia ini menjelaskan, sebagian besar produk susu dan olahannya dapat mengikuti saran penyajian baik itu dilarutkan dengan air hangat maupun dipakai sebagai pelengkap campuran makanan/minuman seperti teh atau kopi.

"Terkait boleh tidaknya diseduh, rasanya bukan masalah. Apalagi hampir semua produk susu memiliki saran penyajian dilarutkan dengan air hangat. Masyarakat perlu tahu berapa kebutuhan nutrisi yang diperlukan dan tidak mengkonsumsi secara berlebihan", ucapnya. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik