Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan rencana, Selasa (28/9), agar penyakit meningitis (radang selaput otak) di bawah kendali pada 2030. Ini berarti akan ada pemangkasan 250.000 kematian tahunan yang disebabkan oleh penyakit itu.
Meluncurkan strategi global pertama untuk mengatasi penyakit itu, WHO mengatakan ingin menghilangkan epidemi meningitis yang disebabkan bakteri sebagai bentuk paling berbahaya. Dengan demikian, WHO berharap upaya itu mengurangi separuh jumlah kasus dan mengurangi kematian hingga 70%. Badan tersebut juga ingin secara signifikan mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
"Di mana pun itu terjadi, meningitis bisa mematikan dan melemahkan, menyerang dengan cepat, memiliki konsekuensi kesehatan, ekonomi dan sosial yang serius, dan menyebabkan wabah yang menghancurkan," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Sudah waktunya untuk mengatasi meningitis secara global selamanya dengan segera memperluas akses ke alat yang ada seperti vaksin, memelopori penelitian dan inovasi baru untuk mencegah, mendeteksi, mengobati berbagai penyebab penyakit, serta meningkatkan rehabilitasi bagi mereka yang terkena dampak."
Meningitis merupakan peradangan berbahaya pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, terutama disebabkan oleh infeksi bakteri dan patogen lain termasuk virus dan jamur. Meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri cenderung menjadi bentuk yang paling serius karena dapat memicu epidemi yang menyebar dengan cepat.
Meningitis dari bakteri membunuh satu dari 10 orang yang terinfeksi, kebanyakan anak-anak dan remaja. Ini juga meninggalkan satu dari lima penderita dengan cacat jangka panjang, seperti kejang, kehilangan pendengaran dan penglihatan, kerusakan saraf, dan gangguan kognitif.
Baca juga: Wabah Meningitis Tewaskan 129 Penduduk Kongo
Selama 10 tahun terakhir, epidemi paling sering terjadi di daerah yang disebut Sabuk Meningitis. Ini mencakup 26 negara di Afrika sub-Sahara dari Senegal hingga Ethiopia. (AFP/OL-14)
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
Meningitis tuberkulosis (TB) adalah infeksi serius yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang meninges, lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis adalah infeksi serius pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Pada anak-anak, penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Vaksin meningitis merupakan cara penting untuk melindungi individu, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, dari penyakit meningitis.
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Ini gejalanya.
Setiap 5 Oktober, dunia memperingati Hari Meningitis Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan penyakit yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved