Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tempat Wisata tetap Dipenuhi Warga Meski ada Kebijakan Ganjil-genap 

Insi Nantika Jelita
27/9/2021 19:09
Tempat Wisata tetap Dipenuhi Warga Meski ada Kebijakan Ganjil-genap 
Polisi melakukan pengaturan lalu lintas dengan ganjil-genap di lokasi tempat wisata(MI/Adam Dwi)

KEBIJAKAN penerapan ganjil genap (gage) kendaraan pada tempat wisata dinilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tidak menyurutkan minat warga untuk berwisata selama perpanjangan PPKM. 

"Kemarin saya mendapat laporan dari dandim (komandan distrik militer) di Pangandaran (Jawa Barat) lebih 10.000 orang yang datang pada minggu kemarin, walaupun sudah diatur," ujarnya dalam konferensi pers virtual dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin (27/9). 

Meski tidak menyebutkan secara rinci, Luhut menyebut di beberapa tempat rekreasi seperti taman hiburan, ada peningkatan jumlah kunjungan. 

"Ada peningkatan mobilitas terutama terjadi di aktivitas recreation park, walaupun sudah diambil langkah macam-macam. Mulai dari ganjil genap dan sebagainya, tetap saja angka itu cukup naik. Ini menjadi perhatian kita semua," tegas Menko Marves. 

Dia berpendapat, kejadian tersebut didasari oleh rasa penat warga yang pada akhirnya memutuskan untuk berwisata selama perpanjangan PPKM. 

Baca juga : Luhut Minta Kepala Daerah Sajikan Produk Premium Lokal

"Mungkin orang sudah sangat lelah untuk tinggal di rumah. Itu tinggal pengaturannya harus kita sama-sama perhatikan karena berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik," pungkasnya. 

Sebelumnya, PT Taman Wisata Candi (PT TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) melakukan uji coba pembukaan tempat wisata Candi Borobudur dan Prambanan, Jawa Tengah, dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sejak Jumat (17/9). Maksimal pengunjung pun hingga 7.500 orang. 

Untuk meminimalisir penumpukan saat melakukan skrining PeduliLindungi, sejumlah signage kode batang (QR Code) dipasang pengelola untuk mengarahkan pengunjung. Sementara bagi para pelaku wisata yang beraktivitas di dalam kawasan, scan barcode bisa dilakukan di sejumlah titik yang telah ditentukan. 

"Tujuan utamanya bukan mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya, namun memastikan protokol kesehatan ditaati dengan ketegasan dari pengelola," tegas Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dilansir laman resmi Kementerian BUMN, Senin (20/9). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya