Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMERINTAH Indonesia menargetkan pembangunan Generasi Indonesia Emas 2045 agar Indonesia bisa termasuk ke dalam kelompok negara maju. Hal ini mensyaratkan manusia Indonesia yang sehat dan berkualitas sehingga pemenuhan gizi pada anak menjadi hal yang utama.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA), Vera Galuh Sugijanto mengutarakan bahwa visi dan misi APPNIA turut berkontribusi membantu peningkatan status gizi masyarakat khususnya ibu dan anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan melalui layanan dan akses terhadap bahan pangan bergizi dan berkualitas. Serta tetap mendukung program pemerintah dalam hal pemberian ASI eksklusif.
"Melalui berbagai kebijakan, mengedepankan etika bisnis, dan program-program yang dilakukan oleh perusahaan anggota APPNIA, kami mendukung program pemerintah dalam upaya pemberian nutrisi kepada anak," kata Vera Galuh dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/9).
Pemerintah saat ini terus meningkatkan upaya penurunan angka stunting. Sebab kondisi stunting sangat berkaitan dengan penurunan tingkat kecerdasan manusia Indonesia di masa mendatang.
Hal ini didukung dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang dikeluarkan Agustus lalu.
Sebelumnya Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto, mengatakan Perpres Percepatan Penurunan Stunting mengedepankan kembali komitmen Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Desa sebagai kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting. Kolaborasi dan koordinasi di Pusat, provinsi, kabupaten/kota dan desa sangat diperlukan.
"Dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, di masing-masing daerah akan dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting yang diketuai oleh Pimpinan Daerah masing-masing. Ditekankan juga dalam Perpres bahwa intervensi yang dilakukan oleh K/L, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/kota dilakukan secara konvergen dan terintegrasi," kata Agus dalam serial webinar Kelas Jurnalis Gizi dan Anak yang digelar Tempo Institute, Sabtu (25/9).
Dia mengharapkan dukungan semua pihak dan saling bersinergi dalam pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan untuk percepatan pencegahan stunting.
Spesialis Gizi Anak dari Universitas Indonesia, Damayanti Sjarif, mengemukakan stunting merupakan suatu kondisi perawakan pendek. Penyebabnya adalah kekurangan gizi kronik. Selain memengaruhi bentik fisik, stunting juga berpengaruh pada pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan anak.
baca juga: Stunting
"Untuk mengatasi stunting, pencegahan lebih baik dari pengobatan. Yakni berikanlah ASI dan makanan pendamping ASI yang mengandung cukup protein hewani serta melakukan pemantauan secara berkala," kata Damayanti.
Direktur Tempo Institute Qaris Tajudin mengatakan permasalahan kesehatan, termasuk gizi, merupakan isu yang kompleks dan memerlukan dukungan berbagai pihak. "Media berperan untuk menyampaikan informasi dan edukasi yang tepat dan berimbang kepada masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan gizi yang sesuai bagi anak Indonesia," ujarnya. (N-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
"Misalnya selain ada nasi sebagai makanan pokok juga ada lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah serta minum air putih,"
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menyeluruh untuk mewujudkan konsumsi gizi seimbang di masyarakat adalah upaya menurunkan stunting
Banyak orang fokus pada perawatan luar seperti sampo atau masker rambut, padahal rahasia utama rambut yang sehat dan lebat justru berasal dari dalam tubuh.
Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan racun melalui keringat, sekaligus meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki kerja organ detoksifikasi seperti hati dan ginjal.
Sebelumnya, program serupa dilaksanakan di SLB Negeri 7 Jakarta dan kini tengah diperluas ke lebih banyak sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved