Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Musim Hujan tidak Terjadi Bersamaan Di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Muhammad Farhan Zhuhri
19/9/2021 22:00
Musim Hujan tidak Terjadi Bersamaan Di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG
Pengendara sepeda motor berteduh di seuah halte saat hujan(Antara/Wahyu Putro A)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi waktu musim hujan yang berbeda di setiap wilayah di Indonesia. Diantaranya posisi geografis dan kondisi topografis suatu daerah, oleh karenanya wilayah Indonesia memilki 3 pola hujan yang berbeda. Yaitu pola hujan monsunal, ekuatorial dan lokal. 

"Pola hujan monsunal, wilayahnya dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun asia dan australia, serta memiliki satu puncak musim hujan, sehingga perbedaan antara periode musim hujan dan musim kemarau cukup jelas," ungkap Ririn Kasubag Humas BMKG saat dihubungi, Minggu (19/9). 

Kedua, pola hujan equatorial, wilayah dengan tipe pola hujan ini terletak di sekitar garis khatulistiwa sehingga pengaruh gerak semu matahari lebih dominan. Pola ini memiliki dua puncak musim hujan maksimum yaitu pada bulan Maret-April dan September-Oktober dimana posisi matahari tepat berada di garis khatulistiwa. 

Baca juga : Antisipasi Tsunami Non-Tektonik, BMKG Lakukan Penyempurnaan Sistem Peringatan Dini

Ketiga, pola hujan lokal. Berbeda dengan pola hujan sebelumnya, pola hujan lokal ini didominasi oleh pengaruh topografis, seperti halnya wilayah pegunungan, pesisir pantai, maupun wilayah kepulauan. 

"Ada beberapa macam tipe hujan local yaitu curah hujan rendah sepanjang tahun, misalnya di sekitar kota Palu. Ada daerah yang curah hujannya tinggi sepanjang tahun misalnya daerah Timika dan Asmat. Ada pula daerah yang tipe hujannya berkebalikan dengan tipe monsun, yang mengalami puncak hujan di Juni-Juli, misalnya di daerah Seram bagian selatan,"terangnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik