Sabtu 11 September 2021, 15:05 WIB

Perlu Banyak Perda untuk Kurangi Kantong Plastik Sekali Pakai

M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Perlu Banyak Perda untuk Kurangi Kantong Plastik Sekali Pakai

ANTARA/ Rivan Awal Lingga
KANTONG PLASTIK: Seorang pedagang menunggu pembeli di dekat papan informasi "Pasar Bebas Plastik" di Pasar Tebet Barat, Jakarta.

 

PENGGUNAAN kantong plastik sekali pakai masih tinggi di Indonesia.  Sehingga diperlukan pengawasan yang lebih atau regulasi dari pemerintah dan pemerintah daerah.

Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi mengatakan untuk menekan penggunaan kantong plastik sekali pakai, berbagai ahli di dunia menyatakan bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai wadah guna ulang selama dapat menjaga kebersihannya dengan baik.

"Namun memang permasalahan sampah dan plastik sekali pakai, bukan hanya terkait kantong plastik saja. Ada produk-produk lain seperti sampah kemasan makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari (FMCG), styrofoam, sedotan, plastik pembungkus paket pengiriman, dan lain-lain," kata Atha saat dihubungi, Sabtu (11/9).

Penggunaan kantong plastik sekali pakai saat ini menurutnya harus diatur oleh Peraturan Daerah (Perda) bukan hanya di kota besar namun juga di kota-kota kecil lainnya. Selain itu pengawasan juga wajib dilakukan di pasar tradisional. Serta mengedukasi masyarakat mengganti kantong plastik sekali pakai dengan tas belanja yang berbahan kain.

"Untuk kantong plastik, saat ini beberapa kota seperti Jakarta sudah memiliki peraturan daerah pelarangan kantong yang plastik yang memang mewajibkan para pelaku ritel ataupun pasar tidak lagi menyediakan kantong plastik sekali pakai," ungkapnya. "Hal ini memang merupakan inisiatif baik yang perlu dilakukan di lebih banyak daerah atau bahkan nasional," pungkasnya. (H-1)

Baca Juga

Dok. JCI

Tokoh Muda Inspiratif Diganjar Penghargaan Ten Outstanding Young Person dari JCI

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:23 WIB
Project Director TOYP 2023 Istia Sofyania mengatakan, penghargaan itu bukan hanya tentang pengakuan atas pencapaian, tetapi juga tentang...
Antara/Basri Marzuki

Darurat Literasi, Pemerintah Dinilai Abai Membangun Budaya Membaca

👤Dinda Shabrina 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:00 WIB
Hal itu dilihat dari capaian literasi masyarakat Indonesia yang hanya sebesar 0,001 persen atau dari 1000 orang hanya ada 1 orang yang...
Dok.Ist

Komunitas Sandination Buka Gerbang Dunia Kerja Anak Muda Banten

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja  🕔Minggu 01 Oktober 2023, 21:25 WIB
SANDINATION adalah sebuah program untuk mencetak pemimpin masa depan mengadakan roadshow seluruh...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya