Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DICKY Henri Maulana Harahap sama sekali tidak menyangka kecintaannya terhadap kucing akan menghasilkan pemasukkan yang cukup besar. Mahasiswa jurusan Budidaya Perairan Universitas Syiah Kuala, Aceh yang juga merupakan alumni Awardee Bright Scholarship Batch 3 tersebut, kini memiliki dua toko perlengkapan hewan peliharaan (pet shop) dengan omzet puluhan juta setiap bulannya.
Menurut Dicky, usaha yang ditekuninya saat ini berawal dari keinginannya meringankan beban orang tua yang semakin kesulitan membiayai pendidikan dirinya dan tujuh adiknya. Ayah Dicky merupakan pedang minyak keliling sedangkan sang ibu merupakan pedagang ikan di pasar.
"Saat itu ekonomi keluarga sedang sulit-sulitnya. Bahkan adik–adik saya yang masih sekolah sempat berhenti karena orang tua tidak sanggup membayar SPP. Walaupun kebutuhan saya sudah terpenuhi karena adanya beasiswa Bright Scholarship, saya tetap mau cari uang tambahan untuk membantu membiayai sekolah adik di kampung," ungkap Dicky.
Selama tinggal di asrama Bright Scholarship, Dicky sangat antusias mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan YBM BRI khususnya di bidang usaha. Ide usahanya muncul ketika ia melihat kebutuhan pakan kucing di daerah sekitar asrama cukup tinggi.
Dicky yang memang senang akan kucing, memutuskan untuk membuka pet shop kecil–kecilan di garasi asrama yang diberi nama Harahap Petmart. “Untuk menambah modal usaha tak jarang saya pinjam uang untuk melengkapi jenis barang atau kebutuhan hewan. Saya juga diskusi dengan teman yang jurusannya kedokteran hewan tentang pakan hewan yang tepat. Alhamdulillah usahaini semakin berkembang dan didukung oleh teman-teman dan orang terdekat," jelas Dicky.
Dari hanya menjual makanan kucing, Dicky kemudian menyediakan berbagai kebutuhan hewan peliharaan. Tidak hanya itu, ia juga membuka layanan salon dan penginapan untuk hewan peliharaan, terutama untuk kucing.
Berkat kerja keras, kesabaran, dan keuletan, usaha Dicky berkembang pesat dalam waktu 4 tahun. Usaha yang semula hanya beromzet sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta kini telaha beromzet hingga Rp60 juta perbulan.
"Alhamdulillah selain karena ridho Allah, pencapaian ini juga berkat YBM BRI dan teman–teman awardee di asrama. Dari uang saku yang diberikan selama pembinaan, saya memiliki modal untuk memulai usaha,” kata Dicky. (RO/OL-15)
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui program PNM Mengajar. Sebanyak 58 Cabang PNM secara serentak terlibat dalam kegiatan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved