Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PERKEMBANGAN Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu hal yang tidak terelakkan, dan salah satu sektor yang terkena dampak perkembangannya ialah sektor pendidikan. Merespon hal tersebut, peningkatan kemampuan literasi digital peserta didik merupakan hal yang sangat mendesak.
Kemampuan literasi digital juga sangat penting untuk dimiliki oleh para peserta didik dalam menggunakan berbagai digital platform pendidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik untuk persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Asesmen Nasional merupakan bentuk penilaian melalui tanya-jawab soal menggunakan komputer dan dilaksanakan secara daring dan semidaring. Dalam konteks ini, tidak sedikit kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan ANBK, mulai dari keterbatasan infrastruktur yang dimiliki sekolah hingga perubahan konsep pembelajaran.
Guna mendukung penyiapan dan edukasi pada masyarakat terkait hal tersebut, khususnya peserta didik mengenai ANBK, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama GNLD Siberkreasi, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) menyelenggarakan Webinar Digital Society dengan tema “Serentak Bergerak: Mempersiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) melalui Literasi Digital” Kamis (9/9).
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih mengatakan, akrab dengan digital adalah sebuah hal penting, saat digitalisasi sekolah menjadi sebuah keharusan sebagai upaya untuk mengakselerasi dan transformasi kemudahan informasi yang dapat di akses melalui ruang digital.
“Tentunya ini menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong merdeka belajar, mempersiapkan kawan-kawan guru untuk dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik serta banyak dibutuhkannya informasi. Semua ini dapat di akses di ruang digital”, ungkap Sri.
Sri menambahkan, Kemendikbudristek telah mempersiapkan platform rumah belajar. Namun dari semua itu, yang terpenting adalah bagaimana sekolah dapat menguasai dan bagaimana guru dapat meningkatkan kompetensi terhadap digitalisasi sekolah serta siap beradaptasi dengan kemampuan digital.
Dirrektur Jenderal Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital, dengan kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya.
“Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus kita semua miliki. Pemerintah akan terus melakukan upaya meningkatkan literasi digital masyarakat lewat berbagai macam inisiatif kegiatan,” kata Dirjen Semuel.
Baca juga : Perkuat SP4N LAPOR!, Kominfo Siapkan Dukungan Teknis dan Komunikasi Publik
Peneliti Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Rahmawati menjelaskan, ANBK adalah evaluasi sistem pendidikan yang bertujuan mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran. ANBK memberi umpan balik tentang hasil belajar yang paling mendasar dan perlu diprioritaskan, serta informasi tentang cara meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Potret Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sangat komprehensif, tidak hanya menghasilkan hasil yang memotret bagaimana cara belajar muridnya tetapi juga bisa menampilkan ciri-ciri sekolah yang efektif,” jelas Rahmawati.
Statistisi Ahli Madya Koordinator Data dan Statistik Pendidikan L. Manik Mustikohendro menegaskan, terdapat beberapa poin penting dalam mempersiapkan ANBK, yakni melalui literasi digital dengan serentak bergerak dalam lingkup ekosistem, Asesmen Nasional seperti monitoring dan evaluasi pendidikan nasional, mulai berbasis komputer atau media, serta melalui digitalisasi literasi atau proses edukasi.
“Secara keseluruhan, poin penting ini tentu semangatnya adalah tentang pendidikan nasional. Utamanya tentu tentang bagaimana memaknai ANBK sebagai bagian dari proses pembangunan pendidikan nasional,” jelas. L. Manik.
L. Manik menambahkan, jika poin-poin penting dalam pelaksanaan Asesmen Nasional adalah mengenai kesiapan peserta, kesiapan panitia, kesiapan infrastruktur TIK, kesiapan listrik dan kesiapan jaringan internet.
Koordinator Kerjasama Internasional Universitas Gunadarma I Made Wiryana menjelaskan, saat dilakukan transformasi penggunaan E-Learning secara masif, tentu ada kendala yang perlu dihadapi. Namun, kendala-kendala tersebut juga bisa menimbulkan inovasi-inovasi yang dapat dijadikan sebagai pelajaran baru, baik untuk para guru maupun para siswa.
Kata kuncinya ada pada keserentakan juga kebersamaan dalam mengatasi kendala, serta pada cara kita memprosesnya dengan baik.
“Transformasi digital itu bukan karena kita menggunakan alat, tapi lebih kepada bagaimana memanfaatkannya”, tutup I Made. (RO/OL-7)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved