Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kemendikbudristek Luncurkan Program Peningkatan Kemampuan Manajerial Kepala SMK

Widhoroso
09/9/2021 20:43
Kemendikbudristek Luncurkan Program Peningkatan Kemampuan Manajerial Kepala SMK
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto(DOK Kemendisbudristek)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Komisi X DPR meluncurkan Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Priogram ini menggandeng lima kampus yakni Universitas Indonesia, IPB University, Universitas Brawijaya, Binus, dan Prasetya Mulia.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto menyatakan pihaknya memandang perlu membekali para Kepala SMK agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang selaras dengan kebutuhan pengembangan SMK Pusat Keunggulan.

"Ini yang menjadi pembeda dari SMK dengan jenjang pendidikan lain, kita harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja, pendidikan vokasi sangatlah penting dan memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten," terang Wikan, dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/9)

Ditambahkan Wikan, setiap pimpinan satuan pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab terhadap efektivitas pencapaian visi, misi, dan program kerja lembaga yang dipimpinnya. Hal ini menjadi prioritas untuk dikembangkan dan diperkuat dalam rangka menghadapi revoulsi industri 4.0 secara konstan sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Hal spesifik pada pendidikan vokasi, yang berbeda dengan pendidikan umum adalah keterkaitannya dengan dunia kerja. Pendidikan vokasi bertugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu," kata Wikan.

"Harapannya, Kepala SMK dapat memposisikan diri di sekolah bukan sekedar sebagai Chief Education Officer namun juga sebagai Chief Excecutive Officer (CEO) bagi sekolah atau mengejar sertifikatnya. Tapi lebih praktikkan perubahannya, mumpung ada kurikulum baru yakni SMK Pusat Keunggulan," imbuhnya.

Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia
Industri Ditjen Diksi Kemendikbudristek, Saryadi Guyatno mengatakan program tersebut sudah dimulai sejak 2020 dan diikuti sebanyak 400 kepala sekolah. "Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala SMK baik itu kewirausahaan maupun kepemimpinan," kata Saryadi.

Ia menambahkan kepala sekolah akan dilatih oleh pendamping dari lima perguruan tinggi. Materi yang diberikan adalah materi mengenai kepemimpinan dan kewirausahaan. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik