Selasa 07 September 2021, 11:30 WIB

Polri Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data di Aplikasi eHAC

Rahmatul Fajri | Humaniora
Polri Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data di Aplikasi eHAC

dok.mi
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

 

KEPOLISIAN Republik Indonesia telah menyelidiki dugaan kebocoran data masyarakat yang ada di dalam sistem Electronic Health Alert Card (eHAC). Hasilnya tidak ditemukan upaya pengambilan data pengguna pada server aplikasi tersebut.

"Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh 'cyber' Polri terhadap Kemenkes dan mitra Kemenkes, bahwa tidak ditemukan upaya pengambilan data pada server eHac," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, di Jakarta, Selasa (7/9).

Argo menyebutkan, setelah dipastikan tidak ditemukan adanya pengambil alihan data pengguna eHAC, maka bantuan penyelidikan oleh Siber Polri dihentikan. "Iya dihentikan mulai kemarin," ujar Argo.

Baca Juga: AP II Minta Penumpang Pesawat Hapus Aplikasi eHAC

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, Argo memastikan aplikasi kartu kewaspadaan kesehatan versi modern yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan aman digunakan oleh masyarakat.  "Ya aman," tegas Argo.

Argo pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi di mana fitur e-Hac yang terbaru sudah terintegrasi di dalamnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma'ruf menegaskan data masyarakat yang ada di dalam sistem Electronic Health Alert Card (eHAC) tidak bocor dan berada dalam perlindungan.

"Data masyarakat yang ada di dalam eHAC tidak mengalir ke platform mitra. Sedangkan data masyarakat yang ada di platform mitra adalah menjadi tanggung jawab penyelenggara sistem elektronik, sesuai dengan amanat UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi Elektronik atau UU ITE," kata Anas dalam konferensi pers daring, Rabu (1/9).

Anas mengatakan Kementerian Kesehatan berterima kasih atas masukan dari pihak yang memberi informasi adanya kerentanan sehingga bisa ditindaklanjuti demi menghindari risiko keamanan siber yang lebih besar.

Informasi kerentanan ditemukan pada platform mitra eHAC dilaporkan VPN Mentor, situs yang fokus pada Virtual Private Network (VPN), dan telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta diterima Kementerian Kesehatan pada 23 Agustus 2021.

Kemenkes kemudian menelusuri dan menemukan kerentanan pada platform mitra eHAC, melakukan tindakan dan perbaikan terhadap sistem mitra.

Sementara itu, juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan menyebut dugaan kebocoran yang dilaporkan vpnMentor merupakan bagian dari keamanan siber. "Bahwa apa yang terjadi saat ini bukan terkait kebocoran data, ini bagian dari proses. Kalau di keamanan siber mengenalnya threat information sharing," ungkapnya. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Polri Terus Selidiki Dugaan Kebocoran Data eHAC

 

Baca Juga

Antara/Galih Pradipta

Menko PMK : Alokasi Santunan Korban GGAPA Masih Dibahas

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 18:30 WIB
Ia menyebut saat ini nominal hingga waktu pemberian santunan masih dalam...
Ist

Program Smile untuk Bangkitkan Kepercayaan Diri Anak Penyandang Disabilitas

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 16:51 WIB
YBKB mengadakan kegiatan SMILE (Semua Miliki Kelebihan) di Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia (YDKI), Cakung, Jakarta...
Dok MI.

Fatwa Ulama tentang Hukum Peringatan Maulid Nabi

👤Wisnu Arto Subari 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 16:10 WIB
Dalam tulisan ini, setidaknya ada lima ulama ahlussunnah waljamaah yang membolehkan peringatan Maulid Nabi. Berikut...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya