Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tren Kasus Covid-19 Menurun, Luhut Minta Masyarakat Tetap Jaga Prokes

Insi Nantika Jelita
06/9/2021 21:19
Tren Kasus Covid-19 Menurun, Luhut Minta Masyarakat Tetap Jaga Prokes
Pengunjung M Bloc Space mengakses apliaksi Pedulilindungi(Antara/Fauzan)

PERKEMBANGAN kasus covid19 di Jawa Bali terus mengalami perbaikan yang berarti. Ini tercermin dari semakin sedikitnya kota-kabupaten yang sebelumnya menerapkan PPKM level 4, kini  turun level. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masyarakat tidak lengah protokol kesehatan dan menganggap penanganan covid-19 usai. 

Dari data tercatat, per 5 September 2021, hanya 11 kota/kab di Jawa-Bali yang ada di level 4 dari sebelumnya yang berjumlah 25 kota/kab. Lalu daerah dengan level 2 meningkat dari yang sebelumnya 27 menjadi 43 kota/kab. 

"Kita jangan pernah jumawa (angkuh). Seolah-olah sudah selesai mengatasi ini (penanganan covid-19). Perjalanan masih panjang, harus melalui rintangan dengan disiplin (prokes)," ucap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9).

Setelah dilakukan pelonggaran aktivitas selama PPKM, Luhut mengaku pemerintah menemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di tempat publik. Yang teranyar ialah penyegelan Kafe Holywings di Kemang, Jakarta Selatan, karena didapati kerumunan di tempat tersebut. 

"Apa yang dicapai tentu bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan. Kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu kedepan. Ini sesuatu yang harus kita hindari," tegas Luhut.

Baca juga : Diunduh 30 Juta Kali, Penerapan PeduliLindungi akan Diperluas ke Hotel hingga Kafe

"Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu di sebuah kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan," lanjutnya. 

Pemerintah, kata Luhut, tidak bosan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan instruksi dari pemerintah. Dalam sepekan terakhir, dia menegaskan, banyak menemukan pelanggaran prokes. 

"Kami juga masih melihat banyaknya restoran/kafe yang masih belum menerapkan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi," ucapnya.

Per 5 September, total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan PeduliLindungi di beberapa sektor publik seperti pusat perbelanjaan, industri, olahraga dan lainnya tercatat mencapai 20,9 juta orang. 

Dari total 20,9 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas ditempat publik oleh sistem. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya