Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) terus mematangkan persiapan untuk pelaksanaan kebijakan atau program barunya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan menggelar simulasi. Pada Selasa (31/8), simulasi ANBK digelar di Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Ummul Quro di Kota Bogor, Jawa Barat.
Koordinator Penjamin Mutu Pendidikan dan Kerja Sama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud-Ristek Katman mengatakan, sesuai namanya asesmen nasional berbasis komputer, pelaksanaannya nanti dilakukan secara online (daring). "
ANBK membutuhkan sarana teknologi digital dan internet yang memadai. Agar kegiatan lancar. Namun pada beberapa sekolah yang berada di daerah yang akses internetnya lemah, diberikan fasilitas semi-online," jelasnya usai meninjau pelaksanaan simulasi ANBK di Ummul Quro.
Pelaksanaan ANBK diagendakan serentak di seluruh Indonesia dalam kurun September-November. Karena itulah, lanjutnya, simulasi-simulasi terus dilakukan. Selain itu, ANBK baru pertama kali dilakukan dan dalam kondisi pandemi, sehingga komunikasi dan sosialisasi kurang optimal. "Karena anak-anak ini baru pertama kali mengikuti ANBK, perlu dikenalkan antara lain cara menggunakan aplikasi asesmen tersebut. Kemudian tipe-tipe soal juga harus dikenalkan supaya nanti ketik hari H asesmen, mereka tidak gugup atau kebingungan," ungkap Katman.
Dalam tahap simulasi, lanjutnya, semestinya semua sekolah melakukan hal itu. Hanya, pelaksanaan simulasi ini diatur oleh masing-masing sekolah. Selain memberikan kesiapan ke siswa, simulasi juga mengetes alatnya cukup kompatibel tidak untuk mengadakan ANBK seperti kapasitas internet, sumber daya listrik, termasuk sumber daya manusia yang mendampingi yaitu proktor.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya ANBK tidak diikuti oleh semua siswa. Namun hanya sejumlah siswa sebagai perwakilan dari sekolah. "ANBK serentak semua sekolah tapi tidak semua siswa ikut. Satu SMP misalnya hanya 30 orang perwakilan yang dipilih secara acak oleh sitem di Kemendikbud, sehingga bisa jatuh pada siapa saja, bukan rekomendasi atau nama yang diusulkan sekolah," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, ANBK tidak menentukan siswa naik atau tidak naik kelas. ANBK bertujuan mengetahui tingkat capaian belajar rata-rata murid secara nasional. "Kalau UN itu menentukan lulus dan tidak. Nah kalau di ANBK bukan itu, tapi memetakan pemerataan layanan belajar, memetakan tingkat capaian belajar murid secara rata-rata. Jadi kalau dihitung secara nasional itu kurang lebih nanti dengan metode sampling siswa. Ini untuk mengetahui capaian belajar rata -rata per sekolah, per daerah maupun secara nasional," bebernya.
Nanti hasil ANBK digunakan juga untuk melihat standar proses dan input terhadap pendidikan sudah memadai. Begitu pun pengelolaan kelas, sekolah, manajemen sekolah sudah mendukung atau belum. Harapannya, melalui ANBK, pihaknya dapat membangun kemampuan murid berpikir kritis, terutama di bidang akademik literasi dan numerasi. Selain itu ANBK berupaya membangun karakter dan lingkungan belajarnya.
Untuk diketahui, ANBK tidak hanya dilakukan untuk siswa tetapi juga guru atau tenaga pengajarnya sebagai survei karakter dan survei lingkungan belajar. Waktu dan metode pelaksanaannya sama dengan ANBK yang diikuti siswa. Berdasarkan pemantauan Media Indonesia, pelaksanaan simulasi ANBK di Ummul Quro berjalan dengan tertib dan mengikuti protokol kesehatan (prokes) covid-19 dengan ketat dengan melaksanakan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Bahkan untuk penggunaan masker, sebagian besar siswa sudah menggunakan dua masker.
Kepala Sekolah SMPIT Ummul Quro Mia Maria Mahandari menyatakan pihaknya sudah siap menggelar ANBK. Persiapan sudah dilakukan sejak satu bulan lalu. Untuk para siswa yang terpilih menjadi duta ANBK, pihaknya melakukan pendampingan dengan cara diberikan pertemuan daring seminggu dua kali untuk membaca, latihan, dan mendudukkan makna soal.
Pun demikian dengan sarana dan prasarana di atas. Pihaknya menyiapkan tim TI dan proktor untuk menyiapkan semua kebutuhan seperti laptop, internet, dan ruangan. "Kami tidak setiap hari karena beberapa proktor dan tim TI mengajar. Kami jadwalkan mereka untuk terus instal, mengupgrade sampai terakhir gladinya, kemarin," katanya.
Mia menjelaskan ada 50 dari 170 siswa SMP yang terpilih mewakili Ummul Quro untuk ikut pada ANBK mendatang. Ke-50 siswa duta terpilih hari itu ikut melakukan simulasi. Untuk menyesuaikan kondisi pandemi dan mematuhi prokes covid-19, simulasi dibagi menjadi tiga sesi masing-masing sebanyak 15 orang, 15 orang, dan 20 orang.
Mia mengatakan, pihaknya sangat setuju dengan kebijakan baru ANBK. Hal itu, menurutnya, terkait dengan prinsip merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Menteri Nadiem Makarim untuk menjadikan anak-anak nyaman dengan belajar. "Sekolah juga punya kesempatan untuk menentukan sendiri metode pembelajaran, materinya, sehingga kami diberikan keleluasaan untuk mendidik siswa dengan visi dan misi sekolah. Dengan demikian ANBK menjadi peluang untuk mengevaluasi diri," tuturnya.
Dia berpendapat selama ini UNBK hanya menggali fungsi kognitif. Itu pun, menurutnya, tidak bisa mewakili profil anak yang diharapkan karena tidak sekadar pintar, tetapi juga berkarakter. "Kami mengalami proses cukup panjang di UN. Para siswa menjadi stres, kadang-kadang tidak mendapatkan hasil maksimal, bukan karena tidak mampu, tetapi karena faktor-faktor di luar yang memengaruhi saat itu. Itu membuat kami kasihan kepada siswa. Kalau seperti ini diberikan keleluasaan bagi kami memberikan program sehingga menjadikan siswa sehat secara pikiran, ruh, dan mental," ungkapnya.
Mia pun menyampaikan rasa optimisme pihaknya terhadap ANBK. Menurutnya, program dan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya sesuai dengan standar-standar ANBK.
Hal senada juga diungkapkan Pigri Rahmatullah selaku guru, proktor, dan anggota tim IT SMPIT Ummul Quro. Dia mengatakan semua kebutuhan untuk pelaksanaan ANBK secara keseluruhan sudah siap. "Meski ada sedikit kendala tadi di jaringan pas simulasi, tetapi dapat diselesaikan dengan cepat dan simulasi berjalan lancar," katanya.
Kesiapan juga dinyatakan para duta terpilih ANBK Ummul Quro. Itu diakui Arby Ihsan Mualim, siswa kelas 8 C dan Aqila Putri Haerunisa siswi kelas 8 F. Selain siap, mereka juga menyatakan senang dan bangga karena terpilih jadi duta untuk sekolahnya ikut ANBK. (OL-14)
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) menanggapi wacana akan diselenggarakannya ujian nasional (UN) pada 2026.
DALAM menanggapi buruknya hasil asesmen nasional, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan meminta pemerintah menerima kenyataan dan segera memperbaikinya.
Menteri Nadiem mengapreasiasi SMKN 1 Kota Jambi yang telah melaksanakan Asesmen Nasional (AN) dengan baik dan lancar tanpa ada kendala teknis.
Menurutnya, AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah.
BERBAGAI permasalahan klasik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tentu saja tidak akan terhapus dari memori publik meskipun telah berganti nama dengan ANBK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved