Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
“KAKAK Asni, Kakak Asni,” panggil Ellen dengan suara lantang di depan rumah seorang perempuan yang tengah hamil di Dusun Tanggul, Poco Ranaka Timur, Nusa Tenggara Timur.
Dengan sigap Ellen segera memeriksa kondisi Asni, salah seorang warga Dusun Tanggul yang sedang mengalami beberapa gejala flu di masa kehamilannya. Kunjungan layanan ini, kerap dilakukan Ellen secara rutin bila ada masyarakat yang memerlukan.
Kondisi geografis serta keadaan alam di Bumi Congka Sae tidak menyurutkan niat Ellen untuk mengabdi pada masyarakat di sana. Terkadang jalan rusak membuat Ellen harus berjalan kaki menuju tempat visit warga karena tidak bisa lagi dilalui sepeda motor.
Sebagai perawat pembantu bidan di Puskesdes Tanggul, Ellen menjadi orang yang pertama kali dihubungi warga apabila mereka hendak melahirkan.
Tugas Ellen tidaklah mudah. Ia kerap harus menjemput bidan apabila ada warga yang akan melahirkan. Sebab, kadang kala sinyal di tempatnya mengabdi sangat sulit untuk sekadar menghubungi lewat sambungan telepon.
“Tugas saya memang kunjungan lihat kondisi pasien seperti apa, kalau sudah mau melahirkan baru saya panggil bidan. Tapi kan jaringannya tidak bagus, mau telepon susah, jadi mau tidak mau ya kita jemput bidannya,” kata Ellen.
Sebanyak 1.683 jiwa warga dilayani di Puskesdes Tanggul. Ribuan warga ini merupakan warga wilayah dua dusun, yakni Dusun Tanggul dan Dusun Buas. Biasanya, kata Ellen, koordinasi pekerjaan sudah melalui grup percakapan Whatsapp. Namun, sinyal yang tidak stabil membuat kooordinasi terkadang lamban.
Kepala SMPN Satap Mawe Kornelia Evi mengaku sejak pandemi covid-19, siswa belum belajar secara daring. Alasannya, ketiadaan sinyal yang belum merata.
“Pembelajaran daring belum dilakukan hanya ada pengiriman tugas via WA saja. Kendalanya jaringan jadi belum bisa daring, khawatir anak-anak stres jadi kegiatan belajar mengajar lebih banyak tatap muka,” kelas Kornelia.
Operator sekolah SMPN Satap Mawe Robertus Vebrion menyampaikan, sinyal yang sulit kerap menghambat dirinya bekerja dan mengganggu kegiatan belajar mengajar. Ia berharap, jaringan internet di tempat ia bekerja bisa meningkat bagus, sehingga ia bisa selesai bekerja tepat waktu.
“Kan sistemnya online urusan ya sama jaringan. Kalau sedang tidak bagus jadi kendala. Kalau enggak bagus istirahat dulu. Kerjanya saya malam hari biar tidak ganggu server sekolah juga,” jelas dia.
CME Supervisor Pembangunan BTS BAKTI Kominfo Tango Molas Helmi S mengatakan, proses pembangunan tower BTS di lokasi tersebut sudah masuk ke tahap pembesian. “Target kami 1 bulan atau 1,5 bulan selesai,” kata dia.
QA Supervisor Pembangunan BTS BAKTI Kominfo, Robertus H Sandy menyampaikan, tantangan dan hambatan dalam proses pembangunan menara pemancar sinyal di lokasi itu amat banyak. Mulai dari saat survei lokasi menentukan titik pembangunan menara. Kontur jalan berbatu membuat medan sulit ditempuh.
“Tim kecelakaan dua kali untuk survei pencarian lahan. Belum lagi, di desa kurang listrik dan air. Sehingga sulit untuk cari kebutuhan bagi tim survei,” kata dia.
Namun, lanjur dia, dengan dukungan Diskominfo setempat dan warga sekitar antusias kami terenyuh sehingga berusaha agar tower di sini cepat selesai.
Pembangunan tower BAKTI terus dibangun. Kerinduan masyarakat untuk memiliki sinyal komunikasi yang baik terus dipanjatkan.
Kadiskominfo Manggarai Timur, Bonifasius Sai, menambahkan, di sektor pendidikan dari seluruh sekolah di wilayah manggarai timur ini baru 51 sekolah terlayani internet dengan baik. Ini juga bantuan pemerintah dari Kominfo selama beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini ada 13 lokasi sekolah yg dapat bantuan internet. Dengan hadirnya tambahan 13 sekolah ini makin mudah mengikuti sekolah online atau digital,” tambah dia. (Gan/S2-25)
Studi terbaru yang dipublikasikan PLOS Mental Health mengungkapkan remaja dengan kecanduan internet mengalami perubahan dalam kimia otak dan konektivitas fungsional.
Orang tua seharusnya jadi role model penggunaan internet dan jangan sampai orang tua tidak paham dan paham konten yang diberikan anak.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi berusia 13 tahun oleh empat siswa di Sumatra Selatan dipicu karena kecanduan video pornografi.
dampak negatif globalisasi untuk berbagai sektor kehidupan, baik pada sektor ekonomi, teknologi hingga sosial budaya, dan cara menyikapinya
Teknologi terus berkembang dan memberikan kemudahan bagi para traveler, terutama dalam hal konektivitas internet saat berada di luar negeri.
Pemerintah daerah memiliki program Cianjur Caang. Salah satu sasaran program itu yakni layanan akses internet ke semua wilayah di Kabupaten Cianjur.
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved