Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Puluhan Tahun Terisolasi tanpa Sinyal

Mediaindonesia.com
21/8/2021 12:43
Puluhan Tahun Terisolasi tanpa Sinyal
Pelajar menaiki sampan saat berangkat sekolah menyeberangi Sungai Sambas Besar di Desa Semanga, Kecamatan Sajingan Kecil, Kab Sambas, Kalbar(MI/ USMAN ISKANDAR)

PULUHAN tahun sudah masyarakat Dusun Sajingan Kecil, Sambas, Kalimantan Barat, menjadi wilayah terisolasi. Ketiadaan akses telekomunikasi membuat warga setempat harus berjuang lebih untuk menikmati kemewahan akses internet.

Letak geografis wilayah ini berada di kaki Gunung Senujuh. Kesulitan akses internet nyatanya amat dirasakan masyarakat terutama sejak musim pandemi covid-19. Kegiatan belajar mengajar pun kebanyakan masih menggunakan metode tatap muka terbatas. 

Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Sajingan Kecil Fahrurrijal mengakui, sejak pandemi berlangsung, pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas dan menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Dalam satu kelas biasanya murid akan dibagi dua. Durasi pertemuan pun lebih singkat.

“Jadi satu minggu dua kali PTM dilakukan secara terbatas, ini dilakukan karena memang masyarakat di Dusun Sajingan Kecil ini amat sulit mengakses internet,” ungkap Fahrurrijal dalam tayangan Bakti untuk Negeri di Metro TV, Jumat (20/8).

Menurut Fahrurrijal, adanya akses internet ke depannya akan membantu para peserta didik untuk belajar. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu dari buku pelajaran dan keterangan guru, tetapi juga mereka bisa mendapatkan pengetahuan dari tempat lain melalui internet.

Saat ini kondisi di Dusun Sajingan masih sangat memprihatinkan. Peserta didik yang hendak berangkat menuju sekolah pun ada yang datang menggunakan sampan. Mengingat akses transportasi di wilayah Desa Sambas didominasi air.

Kepala Desa Semanga Mujan Suantoro menyampaikan, selama ini Dusun Sajingan Kecil menjadi wilayah terisolasi di Kalbar. Lokasi dusun yang diapit aliran Sungai Sambas dan Gunung Senujuh membuat akses internet tidak masuk ke desa hingga 75 tahun lebih. “Keluar masuk desa juga hanya melalui jalur air,” ungkap Suantoro.

Mujan menyampaikan, sebetulnya desa yang bersebelahan dengan wilayah ini sudah dilalui akses internet. Namun, sinyalnya tidak sampai ke Sajingan Kecil lantaran terhalang gunung. 

Warga setempat, lanjut dia, harus pindah sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya menuju muara sungai agar bisa menikmati akses internet terbatas. 

Letak Desa Semanga yang ada di kaki Gunung Senujuh dan jauh dari ibu kota nyatanya tidak mematahkan harapan warga setempat untuk maju. Mereka, mau dan terus berusaha mendobrak batas dan berlari mengatasi ketertinggalan.

Dalam momentum Hari Kemerdekaan ke-76 RI, hadirnya layanan telekomunikasi yang dibuat oleh Bakti Ko-minfo diharapkan mampu menumbuhkan semangat dalam mewujudkan asa merdeka konektivitas. 

CME Supervisor Fiberhome Andri Himawan di lokasi pembangunan menara base transceiver station (BTS) di Dusun Saji¬ngan Kecil, Desa Sambas, Kal¬bar, mengatakan titik lokasi pembangunan BTS tower di wilayah tersebut merupakan lokasi remote area. Kesulitas akses mobilitas pekerja serta material membuat pengerjaan pembangunan di area tersebut masuk kategori yang cukup sulit. 

“Transportasinya air, kita naik perahu bawa cabinet solar cell, baterai solar panel, hingga antenna its diangkut pakai perahu. Setelah sampai di Desa Sajingan Kecil, untuk menuju lokasi pembangunan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer dengan membawa material,” kata Andri.

Medan yang sulit, lanjut dia, bisa teratasi dengan bantuan para warga setempat yang mau ikut membantu mengangkut material ke titik lokasi pembangunan sehingga pekerjaan tim Bakti Kominfo bisa sedikit lebih cepat. 

Andri mengatakan, saat sinyal telekomunikasi sudah bisa dirasakan masyarakat nanti, mereka tidak perlu lagi berlarian ke muara sungai atau ke kaki gunung untuk mencari sinyal sebab akses internet nantinya sudah bisa dirasakan dari rumah. 

Melalui inisiasi Bakti Kominfo, pemerataan akses internet dan telekomunikasi terutama di wilayah tertinggal, terluar,  dan terdepan (3T) diharapkan bisa membantu memberikan kemajuan di bidang telekomunikasi dan informasi. Bahkan, mampu mengangkat perekonomian desa di wilayah 3T melalui berbagai sektor. (Gan/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya