Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETIKA ujian sekolah berlangsung beberapa bulan lalu, anak-anak MTs Pakis di Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok,
Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) harus bergelantungan mencari sinyak telepon seluler. Mereka sudah terbiasa kesulitan sinyal telepon, karena
memang lokasinya cukup terpencil. Dusun Pesawahan langsung berbatasan dengan hutan di lereng sebelah selatan Gunung Slamet.
Perjuangan mendapatkan sinyal itu lebih mudah ketimbang dulu. Sebelum ada MTs Pakis yang didirikan pada tahun 2013 silam, anak-anak Dusun
Pesawahan harus berjalan kaki hingga 3 km dengan topografi menanjak. Bahkan, waktu itu jalanan hanya bebatuan, tidak mulus sama sekali.
Keberadaan MTs Pakis diinisiasi oleh para relawan pendidikan, karena ada kisah menyedihkan. Adalah Tasripin, seorang anak yang harus putus sekolah dan harus membantu sekolah adik-adiknya. Dia terpaksa dropout dan bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan ketiga adiknya. Ia menjadi buruh anak, karena bapaknya merantau ke luar Jawa, sementara ibunya sudah meninggal.
Kisah itu berakhir manis. Sebab para relawan pendidikan kemudian menginisiasi adanya sekolah. Akhirnya dibangun MTs Pakis pada 2013. Tasripin yang sempat putus sekolah, merampungkan pendidikan setingkat SMP di MTs Pakis dan sekarang sudah lanjut di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sehingga pada saat anak-anak MTs Pakis hanya mencari sinyal, buat mereka tidak ada persoalan. Sebab, mereka tentu akan lebih memilih sekolah di
situ dibandingkan harus turun perbukitan bersekolah di SMP atau MTs selain MTs Pakis.
"Lebih baik di sini, meski sampai sekarang agak sulit sinyal. Tetapi kalau jalan sedikit di tepi Telaga Kumpe atau naik pohon, sinyal ada. Jadi, tidak masalah. Saat ini, meski belum terlalu kuat sinyalnya, tetapi warga tidak kesulitan. Hanya jalan sedikit saja," kata Sulistiyawati yang mengikuti ujian untuk kenaikan kelas di Dusun Pesawahan secara daring.
MTs Pakis mengikuti ujian kenaikan kelas secara daring mengikuti sekolah induknya di MTs Maarif NU 2 Kecamatan Cilongok.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dandi yang kini sudah lulus dari MTs. Meski dengan sinyal terbatas, namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus belajar. Apalagi kalau harus keluar dari Dusun Pesawahan lebih repot.
"Makanya saya memutuskan sekolah di sini. Untuk mendapatkan sinyal, memang harus jalan sedikit. Tetapi tidak masalah, daripada dulu tidak ada sinyak sama sekali. Meski Dusun Pesawahan terpencil, tetapi sinyal untuk pendidikan tersedia," ujarnya.
Kepala Sekolah MTs Pakis Isrodin mengungkapkan bahwa saat ini ada respons positif dari Kementerian Kominfo dan Telkom Indonesia. Sebab, MTs Pakis dibantu penguat sinyal. Peralatan penguatan sinyal diletakkan di perbukitan atas MTs Pakis. Sehingga diharapkan sinyalnya bakal semakin kuat.
"Saat ini sinyal sudah ada, tetapi di tempat-tempat tertentu. Dengan adanya bantuan tersebut, atas nama MTs Pakis, saya mengucapkan terima kasih. Memang, penguat sinyal baru dikerjakan dan tidak lama lagi akan rampung. Banyak hal akan dapat dilakukan jika sinyal makin kuat di Dusun Pesawahan," jelas Isrodin berbincang dengan Media Indonesia pada Rabu (18/8).
Manfaatkan Medsos
Bagi Isrodin dan MTs Pakis, keberadaan internet sangat penting untuk pendidikan. Sehingga, meski harus mencari sinyal terlebih dahulu tidak ada masalah. "Kami berharap dengan adanya penguat sinyal, maka akan lebih emudahkan kami dalam memanfaatkan internet. Bagi MTs Pakis, internet sangat urgen untuk mencari bahan referensi," ungkapnya.
Sehingga dengan campur tangan Kominfo dan Telkom yang siap membantu penguatan sinyal, maka akan sangat bermanfaat bagi MTs Pakis. "Dalam kondisi yang kurang sinyal saja, kami sudah sangat berterima kasih, karena bukan merupakan blank area. Di sisi lain, suplai listrik di sini juga sudah ada. Kalau ada sinyal, listrik tidak ada juga masalah. Di sini listrik sudah mandiri, karena menggunakan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Listrik di sini dikelola oleh masyarakat secara mandiri," kata dia.
Meski berada di wilayah terpencil, tetapi anak-anak yang sekolah di MTs Pakis tidak terlalu gagap teknologi. Apalagi, Isrodin sebagai kepala sekolah juga memanfaatkan media sosial untuk memberitahu khalayak luas kegiatan sekolah alternatif tersebut.
"Kami memiliki media sosial, seperti Instagram, Facebook dan Youtube. Isinya adalah kegiatan-kegiatan anak. Untuk Instagram, misalnya, kami sengaja membuat akun dengan nama Petani Pakis. Mengapa demikian? Karena memang sekolah ini berbasis agroforestry," katanya.
Di media sosial tersebut, kebanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak MTs Pakis adalah berhubungan dengan kelestarian alam. Mereka tidak hanya dididik secara formal dengan kurikulum pada umumnya, tetapi juga membangun karakter anak-anak untuk mencintai alam dan lingkungan.
"Kami dekat dengan hutan, maka harus ditumbuhkan karakter sebagai penjaga hutan dan lingkungan. Makanya di sini, anak-anak diminta juga untuk mendata keanekaragaman hayati. Misalnya, mendata berbagai jenis burung yang ada di sekitar sini. Selain itu, bagaimana mengolah sampah serta kegiatan lingkungan lainnya. Itu semua kami rekam untuk dibawa ke media sosial. Di sinilah pentingnya sinyal agar dapat mengakses internet. Dan alhamdulillah, anak MTs Pakis sudah bisa internet semua, meski mereka bermukim di wilayah terpencil," paparnya.
Bahkan, ujar Isrodin, tugas-tugas sekolah kadang ada yang bersumber dari internet, misalnya dari Youtube. "Saya meminta mereka untuk menyimak konten Youtube dengan tema tertentu. Kemudian mereka melakukan review atas apa yang mereka lihat. Selain itu, mereka juga membuat konten baik foto atau video. Untuk mengunggah masih para relawan termasuk saya. Saat ini, anak-anak Mts Pakis juga tengah belajar editing, sehingga nantinya bisa membuat video masing-masing dengan dilengkapi tulisan yang menerangkan videonya. Nanti, jika sinyal sudah semakin bagus dengan adanya alat penguat, maka akan lebih memudahkan bagi mereka untuk mengunggahnya," jelas Isrodin.
Namun, lanjutnya, ada hal yang perlu diantisipasi dan diedukasi dari sekarang. Jika sinyal telah bagus, maka anak-anak bakal semakin bebas untuk mengakses internet. "Karenanya, kami juga memberikan edukasi literasi internet. Sehingga mereka akan bijak dan berinternet. Misalnya hanya mainan saja atau barangkali membuka situs yang negatif. Mereka perlu dibekali dengan literasi digital," tandasnya.
Kini MTs Pakis, sebuah sekolah alternatif yang telah mengenalkan teknologi informasi kepada anak-anak pinggiran hutan itu tak hanya melayani pendidikan setara SMP. Mereka kini juga membuka program Kejar Paket C atau setara SMA. Ada dua ibu yang telah memiliki anak ikut gabung juga. Tak hanya pendidikan formal, mereka juga mulai berlatih untuk bisa memasarkan produk lokal dusun setempat. Sudah ada beberapa yang dipasarkan via daring, meski dengan keterbatasan sinyal. Mereka telah membuktikan meski sinyal terbatas tak lantas menyurutkan kreativitas. (OL-13)
Baca Juga: Logistik Terbatas Hambat Percepatan Vaksinasi Covid di Asmat
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
Bibit pohon durian Bawor ditanam oleh warga lokal Banyumas sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan ekonomi keluarga petani, konservasi lingkungan, dan pengembangan potensi desa.
Penghentian ini hanya berlaku untuk dapur Brobahan, bukan keseluruhan program MBG di wilayah Banyumas.
Petugas akan turun langsung ke kandang-kandang penampungan untuk memeriksa kondisi fisik hewan
"Mayoritas pekerja perempuan bertugas di mesin conveyor, sementara laki-laki lebih banyak menangani pengangkutan dan pengelolaan lanjutan seperti pirolisis atau budidaya maggot,"
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
UPAYA pemerataan akses digital di wilayah pedesaan terus dilakukan melalui berbagai inovasi teknologi.
Layanan Metrolink, Free Wifi, dan Dedicated Internet yang disediakan oleh ION Network diharapkan dapat mendukung kegiatan pemerintahan serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat Bali.
PENGAMAT telekomunikasi dan media, Aditya Iskandar, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Komdigi yang membuka konsultasi publik terkait alokasi pita frekuensi 1,4 GHz.
BNI dan PT Solusi Sinergi Digital (Surge) lewat anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), mengumumkan persetujuan fasilitas kredit investasi senilai Rp978 miliar
Unifiber adalah produk Fiber to the Home (FTTH) berbasis teknologi fiber optik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digital.
KONDISI geografis di Kabupaten Bandung Barat diperkirakan bakal mengganggu proses Pilkada Bandung Barat Serentak 2024 karena beberapa kecamatan mengalami kendala sinyal internet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved