Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PUSAT Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dalam penelitian bertajuk Analisis Atensi Visual Perokok dan Non Perokok Berbasiskan Human Eye Tracker terhadap Gambar Peringatan Kesehatan Pada Bungkus Rokok, menyebutkan perbedaan atensi visual yang sangat mencolok antara perokok dan non perokok kala melihat bungkus rokok yang memuat gambar peringatan kesehatan.
Penelitian yang diterbitan dalam jurnal l Kesehatan Masyarakat Andalas Juli 2021 dilakukan oleh Rizki Edmi Edison, Yayu Hizza Anisa dan Fikry Ravi Fauzy yang merupakan bagian dari Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
"Gambar penyakit akibat rokok, ternyata menjadi perhatian utama masyarakat yang tidak merokok. Sedangkan, para perokok, malah hanya berfokus pada logo rokok, dengan kecenderungan menghindari gambar penyakit rokoknya, ” tutur Yayu Hizza Annisa, anggota tim peneliti
Kepala Pusat Neurosains Uhamka Rizki Edmi Edison menjelaskan, penelitian itu didasarkan pada sejumlah penelitian sebelumnya yang dinilai masih mengandalkan pendekatan konvensional sehingga potensi subjektivitas dan hasil bias pun bisa terjadi.
Baca juga : Kemenkes Akui Capaian Vaksinasi bagi Lansia Rendah
"Oleh karena itu, perlu dilakukan satu pendekatan yang lebih objektif dan bias-free. Studi kami mendasarkan analisis pada hasil pemeriksaan eye tracking," ujarnya.
Edmi menambahkan berbagai studi yang menjabarkan efektivitas gambar peringatan kesehatan di Indonesia memang menunjukkan hasil yang bervariasi.
"Walau memang ada laporan yang menunjukkan pengurangan intesintas merokok, namun tak sedikit pula yang tidak pedui terhadap gambar tersebut," ujarnya.
Berkaca pada hasil penelitian tersebut tentu patut menjadi bahan pertimbangan berbasis data ilmiah, bahwa perlu adanya peninjauan terkait penambahan persentase besaran gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok agar tak ada lagi celah yang bisa dijadikan pelarian bagi para perokok ketika melihat bungkus rokok tersebut oleh para pembuat kebijakan. (RO/OL-7)
Sudirman Said resmi dilantik menjabat sebagai Rektor UHN Tegal, di aula kampus setempat di Kota Tegal, Sabtu (9/8/2025).
Wamen PU Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul
Selain menjadi penguatan branding dan legalitas kemitraan, MoU ini juga akan mengatur pembagian kontribusi dan pendapatan berdasarkan peran masing-masing pihak.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved