Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Olimpiade Tokyo 2020: Hadiah Bulan Kemerdekaan Indonesia

Mediaindonesia.com
12/8/2021 14:59
Olimpiade Tokyo 2020: Hadiah Bulan Kemerdekaan Indonesia
Keahlian berbahasa Inggris mendukung pencapaian atlet Tanah Air di ajang Olimpiade Tokyo 2020.(DOK WALL STREET ENGLISH)

BERAKHIR sudah pesta olahraga Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar sejak 23 Juli 2021 lalu. Sebanyak 5 medali berhasil dibawa pulang oleh atlet-atlet kebanggaan Tanah Air, sekaligus menorehkan sejarah pertama kalinya ganda putri badminton Indonesia meraih medali emas di ajang Olimpiade. Menjadi
sebuah momen yang mengharukan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terlebih ketika Indonesia Raya digaungkan di luar negeri bertepatan di bulan kemerdekaan
kita.

Di samping mencatat prestasi internasional, Olimpiade juga menjadi wadah bagi atlet untuk bertemu dan membangun koneksi dengan atlet dari berbagai negara partisipan lainnya. Bertukar ilmu, pengalaman, bahkan membangun persahabatan dengan atlet lain tentunya menjadi hadiah tersendiri.

Ditambah dengan minat pada
bidang yang sama, adalah sebuah keuntungan atau privilege bagi para atlet untuk dapat menjalin koneksi berkelanjutan, baik secara profesional maupun personal.

Seperti halnya, Greysia Polii, pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020, yang juga merupakan ex-member Wall Street English Indonesia Ratu Plaza ini, tidak hanya sukses dalam karier profesional, tetapi juga mampu menjalin persahabatan dengan para lawan tandingnya di lapangan. Itu karena penguasaan Bahasa Inggris yang mumpuni.

Bayangkan jika atlet sama sekali tidak mengerti arahan dari wasit karena perbedaan bahasa. Tidak hanya menghambat pertandingan yang sedang berlangsung, namun juga berpotensi memecah konsentrasi atlet ketika mengejar kemenangan.

Hal senada juga diutarakan oleh Sahata Sianturi, atlet Disabilitas Sepak Bola Indonesia. Ata mendapatkan nominasi dalam Duke of Edinburgh International Award untuk kejuaraan sepakbola disabilitas. Berbekal pengalamannya mengikuti beragam kejuaraan, Ata menyadari pentingnya komunikasi yang lancar di lapangan, terlebih ketika pertandingan sedang berlangsung.

“Memang penting banget ya, penguasaan bahasa dalam komunikasi. Apalagi in the heat of moment, lagi panas-panasnya tanding. Yang masih satu bahasa aja bisa salah nangkep, jadi miscommunication, apalagi di level internasional seperti Olimpiade ini. Bahasa Inggris pasti jadi aset penting selain skill tanding,” ujar Ata yang juga merupakan member Wall Street English Indonesia Kota Kasablanka.

Di Wall Street English Indonesia, Bahasa Inggris dengan mudah menjadi bagian dari gaya hidup atau lifestyle dengan adanya lingkungan dan komunitas yang mendukung. Beragam komunitas sesuai minat tersedia seperti THE Syndicate bagi yang tertarik di bidang bisnis dan profesional, atau CRE-8 bagi mereka yang gemar berkreasi dengan seni. Terdapat juga komunitas LEAP bagi mereka yang tertarik untuk studi ke luar negeri, dan komunitas RE-CHARGE yang berfokus pada olahraga dan kesehatan.

“Belajar bahasa bukan lagi hal yang boring, cuma duduk di kelas dan dengerin guru. Kita bisa sambil aktif di minat masing-masing, misalnya aku sering juga ikut kegiatan dari RE-CHARGE. Seru banget, sih. Belajar Bahasa Inggrisnya dapet, teman baru dapet, ngejalanin hobi juga dapet,” tutup Ata. (OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya