Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

FSGI : Pelatihan Digital Untuk Guru Sangat Diperlukan Di Masa PJJ

Mohamamd Farhan Zhuhri
08/8/2021 20:30
FSGI : Pelatihan Digital Untuk Guru Sangat Diperlukan Di Masa PJJ
Guru di Aceh mengikuti pelatihan pembelajaran jarak jauh(Antara/Syifa Yulinnas)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi akan terus melanjutkan memberikan kuota internet sebagai bantuan bagi para peserta, pendidik dan tenaga kependidikan untuk tetap melaksanakan pembelajaran (sekolah) secara daring.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo mengatakan perlunya untuk terus memberikan hak hidup kepada anak, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan tetap menerpakan Pembelajran Jarak Jauh (PJJ).

“Dengan kondisi seperti itu, maka pemerintah memberikan informasi keseluruh daerah yang perkembangan (covid-19) semakin tidak baik maka harus segera melaksanakan PJJ kembali,”ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (8/8).

Sebagai kepala sekolah SMP Negeri 52 Jakarta Timur saat ini pihaknya juga tengah mengurus data terbaru siswa sebagai validasi data pemberian kuota internet yang akan dilaksanakan pada Bulan September 2021 oleh Kemendikbudristek.

“Maka kami sebagai satuan pendidikan, kita sudah mengumpulkan baik data siswa kelas 7, 8 dan 9, ketika ini sudah dikumpulkan setelah selesai, Kemendikbud menyampaiakan agar setiap sekolah siap dengan datanya bersamaan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), disitu kami akan berikan” jelas Heru.

PJJ bisa berpotensi menyebabkan learning loss. Heru berpendapat, tentang learning loss bisa dilihat dan dibedakan. Menurutnya, ketika sekolah melakukan pendekatan kepada guru untuk memberikan pelatihan digital lalu guru mengiktui pelatihan yang dilaksanakan dan kemudian menerepakan serta mempraktekkan pembelajaran di kelasnya, maka potensi learning loss akan berkurang.

Baca juga : Percepat Pembangunan Jaringan Internet di Natuna untuk Pemerataan Informasi

“Namun, ketika guru jarang mengikuti pelatihan, sementara digitalisasi di dalam pembelajaran jarak jauh terjadi hambatan, maka juga akan semakin tinggi leraning lossnya,” terangnya.

Lebih lanjut, dalam memberikan paparan pembelajaran melalui daring, guru diminta untuk lebih kreatif dalam hal menjelesakan, seperti halnya membuat infografis dan materi lebih interaktif agar peserta didik dapat memahami materi lebih dalam. namun hal ini masih jauh dari kata siap, diperlukan pelatihan bagi para guru yang tidak memilki sama sekali kemapuan dibidang teknologi.

“Untuk pelatihan itu, tidak bisa daring, kalau daring tidak efektif, kedua untuk melakukan hal itu butuh anggaran, nah anggaran saat ini banyak dipotong, ini jadi kendala, kondisi seperti ini learning lossnya jadi banyak mas,” pungkasnya.

Terpisah, sebelumnya pemberian subsisdi kuota internet bagi para pendidik dan peserta didik memasuki tahun ajaran baru 2021 tetap dilaksanakan. 

Dirjen Pauddikdasmen Jumeri mengatakan pihaknya sedang memvalidasi data siswa yang akan memperoleh bantuan kuota internet yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. 

"Insyallah September ini mulai, karena data siswa yang berubah seperti naik kelas, pindah sekolah dan lulus, jadi data harus valid dulu," terangnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya