Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERUBAHAN mendasar terjadi dalam struktur kepengurusan Persatuan Penulis Indonesia Satupena. Dalam Rapat Luar Biasa Aggota (RLBA) yang digelar Minggu (8/8) terpilih melalui voting, lima orang ketua yakni Mardiyah Chamim, S Margana, Putu Fajar Arcana, Imelda Akmal, dan Geger Riyanto.
Pada saat yang sama terpilih pula Sekar Chamdi sebagai sekretaris umum. Lima orang ketua terpilih merupakan representasi dari kepemimpinan kolektif kolegial sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar (AD) Satupena Pasal 11 ayat 3.
Pasal 11 ayat 3 AD perubahan selengkapnya berbunyi: Badan Pengurus Nasional bersifat kolektif kolegial terdiri dari lima orang etua Bidang yang membawahi divisi-divisi, Sekretaris Umum dan para sekretaris, Bendahara Umum dan para bendahara.
Pada AD, natoris Henny Hendarti Sasongko, disebutkan Badan Pengurus terdiri dari Ketua Umum dan sejumlah anggota yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi.
Dalam RLBA yang dihadiri 75 orang lewat Zoom dan 24 memberi surat kuasa itu, ditetapkan juga Dewan Pengawas yang terdiri dari Debra Yatim, Mudji Sutrisno, Magdalena Sitorus, dan Dhia Prekasha Yoedha.
Selain itu, RLBA juga memilih wartawan senior Bambang Harimurti sebagai Ketua Tim Rekonsiliasi. RLBA juga dihadiri oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Bekraf 2015-2019 Endah Sulistyanti. Dalam sambutan Endah menekankan, Satupena harus menolak melawan lupa.
“Ada cita-cita yang harus diwujudkan Satupena yang memperjuangkan hak-hak penulis secara profesional,” ujar Endah. Sejak awal digagas, kata Endah, Satupena merupakah wadah yang dipimpin secara kolektif kolegial.
Perubahan kepemimpinan yang terpusat di tangan ketua umum menjadi kolektif kolegial dianggap perlu untuk menjalankan roda perkumpulan secara lebih dinamis dan demokratis.
Setiap ketua akan bertanggung jawab terhadap bidang-bidang seperti: 1) Bidang Organisasi dan Keanggotaan; 2) Bidang Advokasi dan Hukum; 3) Bidang Komunikasi Publik; 4) Bidang Program Kerja dan Kerjasama; dan 5) Bidang Pengembangan Sumber Daya.
Tim Caretaker yang menggelar RLBA menyerahkan kepada para pimpinan baru Satupena untuk segera berembug menempatkan para ketua bidang.
“Selanjutnya nanti akan dipilih seorang koordinator ketua yang memegang kendali organisasi selama setahun, tentu dibantu oleh para ketua bidang lainnya,” kata anggota Tim Caretaker Hikmat Darmawan, yang juga memimpin jalannya RLBA.
”Selanjutnya, pada tahun kedua koordinator ketua akan dialihkan kepada ketua bidang lainnya. Begitu terus berjalan selama 5 tahun masa kepengurusan,” ujar Hikmat.
Berlangsung demokratis
RLBA yang berlangsung melalui jaringan Zoom, tidak kurang diikuti ratusan anggota Satupena yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. Sebelum agenda utama berupa pemilihan lima calon ketua Satupena yang baru, tim caretaker telah menggelar penjaringan nama-nama bakal calon secara daring.
Hasil penjaringan itu mendapatkan nama-nama seperti: 1) Mardiyah Chamim (66), 2) Mikke Susanto (62), 3) S Margana (50), 4) Hikmat Darmawan (41), 5) Imelda Akhmal (39), 6) Kanti W Janis (37), 7) Putu Fajar Arcana (36), 8) Kristin Sammah (25), 9) Candra Malik (23), dan 10) Sekar Chamdi (23).
Ketika Tim Verifikasi yang dipimpin Danny Yatim bekerja, beberapa bakal calon seperti Mikke Susanto, Hikmat Darmawan, Kanti W Janis, Kristin Sammah, dan Candra Malik, dengan alasan beragam menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai ketua.
Tim caretaker akhirnya menetapkan nama-nama seperti Mardiyah Chamim, S Margana, Imelda Akmal, Putu Fajar Arcana, Sekar Chamdi, Geger Riyanto dalam bursa pencalonan ketua.
Pada saat pemilihan calon ketua berlangsung, para anggota memilih 5 orang ketua dengan cara voting. Tim Caretaker, Hikmat Darmawan mengatakan metode voting dipergunakan sebagai cara menjalankan persyaratan pemungutan suara “one man one vote”, satu orang anggota berhak atas satu suara.
“Mereka yang tidak hadir tetap memberi suara dengan mempercayakan hak suaranya untuk memilih kepada yang diberi kuasa,” kata Hikmat.
RLBA yang diinisiasi oleh Tim Caretaker sebagai langkah korektif terhadap kepemimpinan sebelumnya, berjalan dengan penuh rasa persaudaraan dan suasana riang.
“Kita semua sedang merayakan kebersamaan, walau tidak melupakan agenda utamanya melakukan koreksi terhadap kepengurusan sebelumya yang terpusat pada satu orang,” ujar Mardiyah Chamim anggota Tim Caretaker yang kemudian terpilih sebagai salah satu ketua Satupena periode 2021-2026.
Keriangan dan kehidmatan itu antara lain ditandai dengan pembacaan puisi oleh penyair Kurnia Effendi, Isbedy Stiawan, Sihar Ramses Simatupang, Magdalena Sitorus, serta Purnama Sari.
Penyair Warih Wisatsana didaulat memberi pengantar RLBA untuk memberikan penekanan pada semangat rapat sebagai upaya meluruskan jalan organisasi, yang selama ini dia gambarkan terseok-seok. “Setidaknya ada semangat pembaruan, agar lebih tegas berbenah dan melangkah,” kata Warih.
Turut pula memberi suasana kemeriahan penembang puisi Reda Gaudiamo. Meski pun tidak menjadi anggota Satupena, sebagai penulis Reda merasa sudah seharusnya memberikan support kepada para penulis yang sedang menggelar RLBA.
Saat tampil, Reda menembangkan salah satu puisi karya Amir Hamzah berjudul “Padamu Jua”. “Ini puisi yang paling saya sukai. Suatu hari saya akan jadi anggota Satupena,” kata Reda.
Program kerja
Salah seorang ketua terpilih S Margana mengatakan Satupena akan segera melakukan konsolidasi organisasi dengan membentuk Tim Rekonsiliasi.
Tim ini, katanya, akan bekerja untuk melakukan pendekatan kepada para anggota yang selama ini barangkali tidak mengetahui duduk soal penyelenggaraan RLBA.
“Semoga tim ini bisa kembali mengutuhkan Satupena sebagai organisasi profesional dari para penulis,” kata Margana.
Selain itu, dalam tempo secepatnya, pengurus akan mengesahkan anggaran dasar organisasi yang telah mengalami perubahan.
“Sebenarnya perubahan paling signifikan itu ada pada struktur pengurus yang kolektif kolegial, kepemimpinan tidak lagi terpusat kepada satu orang, tetapi di bawah 5 orang yang sama kedudukannya,” kata Margana.
Perubahan-perubahan dalam AD yang baru, menurut Mardiyah, telah melalui penggodokan TIM AD yang bekerja secara maraton merumuskan kehendak dan aspirasi dari para anggota sesuai dengan yang terjadi pada RLBA, Minggu (1/8/2021) yang lalu.
“Jadi secepatnya akan kita sahkan AD yang baru di notaris dan kemudian nanti didaftarkan ke Kemenhumkam,” ujar Mardiyah.
Menurut Mardiyah, para ketua Satupena akan segera pula bertemu untuk membentuk pengurus baru periode 2021-2026
. “Kita akan bentuk pengurus baru sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam AD perubahan,” kata Mardiyah.
Dalam RLBA yang telah menghasilkan beberapa keputusan strategis ini, Tim Caretaker dibubarkan sacara resmi.
Mereka telah bekerja menyiapkan RLBA dimulai dengan melakukan verifikasi anggota, menyiapkan dukungan, menggodok berbagai perubahan, mobilisasi anggota agar hadir dalam rapat, serta melaksanakan rapat-rapat untuk mengoreksi segala kekeliruan yang terjadi dalam pengurus sebelumnya.
Penulis biografi Alberthiene Endah mengusulkan agar Satupena ke depan membentuk apa yang ia sebut sebagai Biro Rumah Kreatif. “Ini akan jadi usaha profesional di Satupena dan saya sanggup mengurusinya,” kata Alberthiene.
Menurutnya, perkumpulan profesional seperti Satupena yang notebene dihuni oleh para penulis hebat, sudah selayaknya memiliki bagian usaha untuk menggulirkan roda organisasi. (RO/OL-09)
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Buku ini hadir sebagai respons atas fenomena pencucian uang yang tidak lagi mengenal batas geografis dan sering kali tak tersentuh oleh hukum nasional yang lemah atau lamban.
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Prof Agus telah menulis dan menerbitkan 11 buku yang membahas berbagai topik seputar politik, keamanan, dan hubungan internasional.
Sutradara kondang Hanung Bramantyo kembali menunjukkan produktivitasnya dengan menghadirkan dua film pada Februari ini.
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Kelima Penulis dongeng Indonesia ini menghasilkan karya legendaris yang menghibur sekaligus mendidik.
Han Kang, yang kini berusia 53 tahun, sebelumnya dikenal luas berkat karyanya The Vegetarian, yang memenangkan Man Booker International Prize pada 2007.
Penamuda mengundang para penulis untuk berkolaborasi menulis buku dengan beragam tema.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved