Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Viral, Dokter Ungkap Bedanya Rontgen Pasien Covid-19 yang Divaksin dan Tidak

Zubaedah Hanum
29/7/2021 16:05
Viral, Dokter Ungkap Bedanya Rontgen Pasien Covid-19 yang Divaksin dan Tidak
Perbedaan rontgen dada pasien covid-19 yang sudah disuntik 3 macam vaksin berbeda.(Facebook)

UNTUK mendorong masyarakat agar divaksinasi, Dr Anne Gabriel-Chan dari Chinese General Hospital and Medical Center membagikan beberapa foto hasil rontgen dada dari pasien-pasien yang terinfeksi covid-19. Unggahannya itu sontak menjadi viral dan sudah dibagikan oleh 30.386 pengguna Facebook.

Dalam gambar yang diunggah pada akun Facebook miliknya, Dr Gabriel - Chan mengunggah beberapa gambar. Tiga di antaranya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divaksinasi lengkap. Sementara satu pasien yang saat itu belum divaksinasi mengalami sesak napas dan dirawat di ruang ICU.

“Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita covid-19 yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU, dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi,” tulis Dr Gabriel-Chan di Facebook miliknya pada 22 Juli 2021.

Dalam unggahannya itu, Gabriel-Chan mengingatkan agar masyarakat segera mendapatkan vaksin, apa pun yang tersedia. Hal itu untuk melindungimu dari covid-19 yang parah dan rawat inap.

“Ya, kamu masih bisa terkena Covid-19, meskipun kamu sudah divaksinasi lengkap, tetapi sebagian besar gejalanya ringan. Kamu akan lebih terlindungi dan mengurangi kemungkinan menjadi parah/ditempatkan di ICU. #vaccineswork,” kata Gabriel-Chan.

Lebih lanjut, Gabriel-Chan juga menekankan bahwa tidak ada vaksin yang lebih unggul dari yang lain. Ingat bahwa pasien ini memiliki platform dan merek vaksin yang berbeda tetapi semuanya memiliki gejala ringan hingga hampir tidak ada gejala sama sekali.

Dalam unggahannya tersebut, Gabriel-Chan juga menyerukan masyarakat agar tidak memilah milih vaksin. Sebab, semua jenis vaksin bermanfaat dan bisa mencegah keparahan infeksi.

"Untuk itu, daripada memilih apakah kamu tim Pfizer atau tim Sinovac, lebih baik memiliki pola pikir: apakah divaksin atau tidak! Sehingga apapun itu yang tersedia pada saat sedang melakukan vaksinasi, tolong lakukan sebelum ada bahaya lain yang mungkin saja bisa muncul. Varian Delta atau bukan, vaksin masih menjadi salah satu perlindungan yang bisa kita dapatkan!," pungkas Gabriel-Chan. (Medcom.id/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya